Musim panas seperti sekarang merupakan masa panen buah dan sayuran di Australia namun sektor ini mengalami kekuarangan tenaga kerja akibat pandemi. Sejumlah petani mulai melakukan otomatisasi mesin guna mengurangi ketergantungan kepada pekerja musiman.  

 

BACA JUGA: Petani Cirebon Didorong Ikut AUTP Cegah Kerugian Akibat Banjir

Para petani kentang di Australia saat ini sebenarnya menghadapi peningkatan permintaan akan produk mereka sejak pandemi COVID-19 terjadi, namun banyak petani tidak bisa memanen tanaman kentang mereka karena kurangnya pekerja.

Salah satu pemilik lahan kentang besar di Australia Selatan, Virginia Farm Produce, mengalami hal ini.

BACA JUGA: Pasien COVID-19 Melahirkan Saat Koma, Baru Bertemu Bayinya 75 Hari Kemudian

Menurut manajer keuangan pada perkebunanan itu, Jessica Snaddon, sekarang permintaan kentang segar berlipat ganda, namun para pekerja yang biasanya merupakan pemegang Working Holiday Visa (WHV) sekarang tidak banyak tersedia.

"Kami sudah mengiklankan di berbagai tempat mencari pekerja, mewawancarai 10 sampai 20 orang setiap minggu," kata Jessica kepada ABC.

BACA JUGA: Warga Australia Menyambut Keberagaman Budaya dari Warga Pendatang

"Kami bisa saja mempekerjakan mereka namun masalah utama adalah bagaimana mempertahankan mereka untuk bisa kerja lama," katanya.

"Kami sekarang banyak dikecewakan dengan pekerja yang sudah mendapat pekerjaan, namun kemudian tidak datang di hari kerja," kata Jessica. Photo: Sebagian pekerjaan pertanian bisa digantikan mesin namun juga yang lain masih sangat mengandalkan pekerja. (ABC News: Ben Pettitt)

 

Setiap harinya Virginia Farm Produce mempekerjakan ratusan orang sepanjang tahun, namun sekarang mulai melakukan perampingan operasi.

"Kami akan mempertahankan staf utama namun ada kesempatan untuk berpindah ke sistem panen menggunakan mesin, menggantikan para pekerja," jelasnya. Pekerja asing masih jadi kunci

Menurut James Whiteside, CEO Ausveg, badan yang menaungi industri kentang dan sayuran, dampak kurangnya pekerja musiman karena pembatasan perjalanan internasional saat ini sangat terasa di semua sektor pertanian. Photo: James Whiteside mengatakan pekerja internasional masih sangat diperlukan di industri pertanian. (ABC News: Peter Drought )

 

"Dampaknya terhadap industri kentang sangat terasa. Banyak kentang memang sudah dipanen menggunakan mesin, namun untuk pengepakan dan juga untuk memilah kentang yang bagus, tidak adanya pekerja musiman membuat petani kewalahan," kata Whiteside.

Ia menjelaskan untuk saat ini mendatangkan pekerja asing masih tetap jadi kunci dan mereka bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan pemerintah federal untuk mendatangkan pekerja musiman ke Australia lebih banyak lagi.

"Hal yang menjadi kunci sekarang adalah bagaimana mendatangkan pekerja internasional karena bagaimanapun, kenyataannya bahwa banyak dari kerjaan yang ada tidak bisa dilakukan oleh warga di Australia saat ini," katanya.

"Jadi kalau kita tidak bisa mendapatkan pekerja internasional maka kita sama sekali tidak bisa menanam berbagai jenis tanaman ini," kata Whiteside. Permintaan kentang meningkat Photo: Pekerja musiman biasanya banyak tersedia di Australia namun karena pandemi yang datang tidak banyak. (ABC News: Ben Pettitt)

 

Karena pandemi selama setahun terakhir yang membuat banyak warga di Australia tinggal di rumah membuat permitnaan kentang sangat tinggi.I ni disebabkan banyak rumah tangga yang kini memasak sendiri.

Kentang adalah tanaman yang paling banyak dihasilkan di Australia dengan produksi sekitar 1,3 juta ton setiap tahunnya.

James Whiteside menjelaskan ada peningkatan konsumsi sekitar 5 sampai 10 persen tahun lalu, hal yang bagus, karena konsumsi kentang segar sudah menurun selama 20 tahun terakhir.

Peningkatan permintaan ini disambut baik oleh keluarga Pye yang memiliki lahan di kawasan Murray Mallee di Australia Selatan. Keluarga petani ini mengaku menerima peningkatan permintaan sepanjang tahun 2020.

"Peningkatan permintaan sangat bagus bagi usaha kami, ini artinya kami bisa menanam lebih banyak lagi, dan bisa mengirim lebih banyak ke supermarket," kata Renee Pye. Photo: Renee Pye pemilik Premium Parilla Potatoes mengatakan senang meningkatnya permintaan kentang sepanjang pandemi. (ABC News: Sam Bradbrook)

 

Dia mengatakan semasa pandemi warga Australia banyak yang mencari jenis makanan yang mudah dan murah untuk dimasak.

"Penghasilan sebagian keluarga berkurang atau mereka harus bekerja dari rumah, jadi mereka mencari makanan yang selalu tersedia di supermarket seperti kentang yang mudah dimasak dan juga rasanya enak," kata Renee.

Namun seperti juga petani lain, Renee mengatakan mendapatkan pekerja untuk membantu panen menjadi masalah utama yang mereka hadapi selama setahun terakhir.

"Kami sekarang mencari murid-murid sekolah menengah atau mahasiswa yang sehari-hari hanya di kamar tapi mungkin mau bekerja," katanya.

"Kami akan senang dengan siapa saja yang mau bekerja di ladang maupun di bagian pengepakan," ujar Reene.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari versi bahasa Inggris di sini

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagi yang Tinggal di Australia, Ini Perkiraan Kapan Anda Menerima Vaksin COVID-19

Berita Terkait