Petani Brebes Optimistis Bisa Penuhi Kebutuhan Bawang Merah di Jabodetabek

Kamis, 24 Maret 2022 – 23:55 WIB
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadin PKP) Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati mengatakan bahwa produksi bawang merah meningkat.. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BREBES - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Kadin PKP) Kabupaten Brebes Yulia Hendrawati mengatakan bahwa produksi bawang merah pada 2019 mampu memproduksi 3,03 juta kuintal dan mengalami peningkatan pada 2020 menjadi 3,8 juta kuintal.

Sementara produksi secara nasional tahun 2020 sebesar 1,8 juta ton.

Dia mengatakan kenaikan itu merujuk berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

BACA JUGA: Kemendag Ingin Impor Bawang Merah, Taufik Amrullah Merespons Begini

Menurut dia produksi bawang merah pada Maret diperkirakan sebesar 15.840 ton.

Angka itu, kata dia, bisa lebih karena panen masih berlangsung, ditambah sisa bawang merah dari masa panen sebelumnya.

BACA JUGA: Bea Cukai Hibahkan Barang-barang Ini ke Yayasan Pendidikan, Ada Mobil Hingga Bawang Merah

"Brebes optimistis bisa mensuplai kebutuhan bawang merah Jabodetabek menghadapi puasa Ramadhan dan lebaran. Produksi di sini masih tinggi," kata Yulia saat dihubungi, Kamis (24/3).

Lebih lanjut, Yulia menambahkan kebutuhan bawang merah tidak mengenal waktu.

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Bawang Merah Diprediksi Melimpah di Pasar, Harganya Turun?

Sementara bawang merah sendiri merupakan komoditas musiman, sehinggga menyebabkan harga bawang merah mengalami fluktuasi.

Dia mengungkapkan harga bawang merah rogol basah ditingkat petani sebelum memasuki masa panen raya ialah Rp 18-20 ribu per kilogram.

Biasanya akan turun saat panen raya menjadi Rp 8 - 10 ribu dan kembali naik setelah panen di harga Rp 13-14 ribu

"Hal yang sama juga untuk bawang kering. Sebelum panen Rp 20-23 ribu, saat panen raya 11-13 ribu, dan naik kembali setelah panen raya menjadi Rp 16-17 rb per kilogram,".

"Jadi, panen raya itu paling memengaruhi, harga pasti turun. Dan harga di Brebes menjadi acuan di daerah lain," katanya.

Agar petani bawang merah tetap mendapatkan harga yang bagus saat panen dan stok berkesinambungan, Yulia berharap ada pengaturan pola tanam di masing-masing daerah termasuk jalur distribusinya.

"Pengaturan distribusi dari daerah surplus ke daerah minus sehingga nanti menjadi seimbang," ungkapnya.

Dia menjelaskan daerah surplus ditarik ke beberapa titik kumpul yang besar, sehingga pengelolaan dan pengontrolannya lebih mudah dan efisien.

"Distribusi lebih mudah, daerah yang surplus, tetapi jumlahnya terbatas tidak tercecer," ungkap Yulia. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Manfaat Rutin Konsumsi Bawang Merah Goreng, Nomor 5 Bikin Kaget


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler