Kemendag Ingin Impor Bawang Merah, Taufik Amrullah Merespons Begini

Kamis, 24 Maret 2022 – 20:50 WIB
Direktur Rumah Ekonomi Taufi Amrullah menyebutkan stok di sentra bawang merah cukup. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Rumah Ekonomi Taufik Amrullah menanggapi langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melakukan impor bawang merah sebagai antisipasi pengamanan pasokan menghadapi lebarann.

Dia menilai langkah yang dilakukan Kemendag tidaklah bijak.

BACA JUGA: Jelang Ramadan, Bawang Merah Diprediksi Melimpah di Pasar, Harganya Turun?

Pasalnya, stok di sentra bawang merah cukup dan panen masih berlangsung di beberapa daerah.

Menurut dia panen raya sudah membuat harga bawang merah anjlok. Apalagi jika panen raya dilakukan importasi.

BACA JUGA: Bea Cukai Hibahkan Barang-barang Ini ke Yayasan Pendidikan, Ada Mobil Hingga Bawang Merah

"Ini petani bisa kena pukul dua kali. Jadi, keberpihakan kepada petaninya di mana?" kata Taufik saat dihubungi, Kamis (24/3).

Menurut Taufik, hal mendesak yang seharusnya dilakukan Pemerintah terutama Kemendag ialah penataan distribusi dan rantai pasok bahan pokok, khususnya bawang merah yang masa simpannya relatif singkat.

BACA JUGA: Kementan Sebut Program Food Estate di Wonosobo Hasilkan Bawang Merah 12,3 Ton

"Oke-lah ada mobilisasi bawang merah dari yang surplus ke daerah yang minus. Tapi ini harusnya sudah menjadi sistem," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto belum ada rencana mengeluarkan izin impor bawang merah.

"Harga di pasar induk Jakarta masih stabil sementara stock carry over masih cukup," kata Prihasto.

Diketahui, setiap impor produk hortikultura harus mendapat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra TA Khalid mengapresiasi data pragnosa neraca ketersediaan pangan yang disampaikan Kementan saat Raker, Senin (21/3).

Menurut Khalid, berdasarkan prognosa tersebut, neraca komoditas pangan strategis dalam menghadapi bulan Ramadan dan Idulfitri 1443 H bahkan sampai Desember 2022 dalam kondisi aman termasuk bawang merah di dalamnya.

Oleh karena itu, kata Taufik, tidak ada alasan kuat untuk melakukan impor bawang merah.

Dia mengingatkan bahwa penanganan minyak goreng sudah cukup menjadi pelajaran bagaimana cara mengelola kebutuhan orang banyak.

"Jadi, jangan sampai setiap langkah termasuk importasi itu hanya memberikan keuntungan segelintir pihak," pungkas Taufik. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Genjot Produksi Bawang Merah, Ada Trik Menanam Saat Musim Hujan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler