Petani dan Penyuluh Pertanian Jadi Kunci Meningkatkan Produktivitas

Senin, 19 Juli 2021 – 22:29 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan untuk para petani dan penyuluh.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, petani dan penyuluh merupakan kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

BACA JUGA: BPPSDMP Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Secara Masif

Dedi menyampaikan hal tersebut pada acara dukungan P4S, KTNA, dan Perhiptani Dalam Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh yang digelar secara virtual pada Senin (19/7).

"Pengungkit terbesar produktivitas pertanian adalah SDM pertanian. Fakta menunjukkan SDM sesungguhnya yang paling besar kontribusinya," ujar Dedi.

BACA JUGA: BPPSDMP Ajak Dosen Polbangtan Makin Profesional dan Proporsional

Menurut Dedi, kemajuan suatu bangsa itu diawali dengan bangkitnya SDM, bukan inovasi teknologi dan sarana prasarana.

Dedi pun menuturkan, pada 1970, ada program bimas (bimbingan massal) di mana pelatihan secara masif dilaksanakan di seluruh pelosok tanah air. Kemudian, ada program imnas (intensifikasi massal) melaui panca usaha tani.

BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Gelar Pelatihan Sejuta Petani, Demi Indonesia Bangkit

Panca usaha tani merupakan pengembangan inovasi teknologi dan sarana prasarana.

Berkat program penyuluhan yang masif di seluruh pelosok tanah air melalui implementasi panca usaha tani produktivitas naik dari rata-rata produktivitas padi sawah di hawa 2,8 ton per hektare pada 1970 naik menjadi 3,5 ton per hektare.

"Kenaikan itu berkat pengolahan tanah yang baik, menggunakan varietas unggul waktu itu, pembangunan pabrikan pupuk dan bendungan dilakukan di seluruh pelosok tanah air," ujar Dedi.

Sejak saat itu produktivtitas terus naik. Bahkan, dalam waktu sekitar 14-15 tahun 1984 produktivitas padi sawah di Jawa meningkat menjadi 4,9 ton per hektare atau hampir dua kali lipat peningkatan dalam kurun waktu 15 tahun.

"Bandingkan dengan sekarang, produktivitas dalam lima tahun terakhir berjalan di tempat," ujar Dedi.

Untuk itu, langkah yang harus dilakukan guna kembali meningkatan produktivitas padi sawah adalah melakukan pelatihan, penyuluhan secara masif di seluruh tanah air.

"Jadi, yang akan menjamin peningkatan produktivitas adalah SDM pertanian, yaitu petani dan penyuluh," kata Dedi. (cuy/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler