Petani di Kampar Diserang Puluhan Orang, Polisi Bergerak Cari Pelakunya

Senin, 04 Maret 2024 – 18:59 WIB
Salah satu korban sedang menjalani perawatan. Foto:Ketua Kelompok Tani Radja Sima Abadi, Effendi Simatupang.

jpnn.com, JAKARTA - Dua anggota Kelompok Tani Radja Sima Abadi (RSA) di Kampar, Riau, menjadi korban pengeroyokan oleh puluhan orang tak dikenal.

Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja mengatakan insiden pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (2/3/2024) di Jalan Poros Desa Bangun Sari, Kecamatan Kampar Kiri Hilir.

BACA JUGA: Penyuluh & Petani Buktikan Pertanian Ramah Lingkungan Tingkatkan Produktivitas

Kedua korban adalah petani bernama Ahmad Ihsan Siahaan dan Marianus Mabileti. Mereka diduga dianiaya oleh 40 orang tak dikenal.

Akibat penyerangan itu, Ahmad Ihsan dirawat di Rumah Sakit Sansani, sedangkan Marianus di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

BACA JUGA: Bakar Lahan untuk Buka Kebun Sawit, Petani di Rohil Diamankan Polisi

“Pelaku diperkirakan ada 40 orang. Akibat penganiayaan itu kedua korban mengalami luka serius dan dilarikan ke rumah sakit,” kata Ronald saat dikonfirmasi JPNN.com Senin (4/3).

Ronald membeberkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari kedua korban dan tengah menyelidiki kasus tersebut.

BACA JUGA: Petani Sawit di Kalbar Adopsi Pola Kemitraan Petani dan PTPN IV Regional 3 Riau

"Laporan sudah diterima dan kasusnya sedang ditangani," ucap Ronald.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Radja Sima Abadi, Effendi Simatupang, menduga pengeroyokan ini terkait dengan sengketa lahan antara kelompoknya dengan Kelompok Tani Hutan Bersatu Abadi Jaya (HBAJ).

"Kedua korban dikeroyok puluhan orang yang diduga anggota Kelompok Tani HBAJ," kata Effendi.

Effendi menjelaskan, peristiwa bermula saat kedua korban keluar dari pondok kebun sawit untuk membeli makan siang.

Saat melintasi jalan poros Desa Bangun Sari dengan sepeda motor, mereka dihentikan oleh sekitar 20 orang.

Tanpa basa-basi, para pelaku langsung menyerang kedua korban dengan pukulan dan benda tumpul.

Marianus mengalami luka pecah di kepala akibat hantaman kayu balok, sedangkan Ahmad Ihsan mengalami luka di wajah, tangan, dan bahu.

"Kedua korban sempat pingsan di lokasi kejadian," kata Effendi.

Effendi menambahkan, dompet berisi uang Rp 3,5 juta, identitas seperti KTP, dan handphone milik kedua korban juga dirampas oleh para pelaku. (mcr36/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler