jpnn.com, NGANJUK - Kandidat Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno guyub bersama para petani yang sedang panen raya di Desa Sono Ageng, Nganjuk, Jumat (9/2) siang. Cucu Bung Karno itu didampingi calon Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan calon Wakil Bupati Marhaen Djumadi.
Di depan para petani, Mbak Puti memperkenalkan pasangannya, calon Gubernur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, yang kini menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur sejak 2008. “Gus Ipul itu yang ada brengosnya itu lho, Pak, Bu... jangan lupa ya. Sekarang Gus Ipul mendampingi Gubernur Pakde Karwo,” ujar wanita berusia 46 tahun itu.
BACA JUGA: Puti: Rintis Kembali yang Sudah Dicontohkan Kakek Saya
Puti mengatakan, sektor pertanian adalah soko guru ekonomi. Pemerintah pun harus memperhatikan melalui kebijakan pro-petani. "Hasil pertanian dinikmati semua orang. Kekuatan sektor ini sangat besar. Jutaan ekonomi rakyat Jawa Timur bergantung pada sektor ini,” ujarnya.
Ibu dua anak ini menyampaikan, Gus Ipul dan dirinya sedang mematangkan rencana kebijakan yang pro petani, baik mengenai aspek modal, bibit, pupuk dan sarana produksi pertanian. “Mohon doa restu bapak/ibu. Terutama ibu-ibu, kalau pertanian kuat dan terus tumbuh, maka penghasilan keluarga petani akan terjaga. Begitu kan ibu-ibu, ndak sampai kesulitan,” kata Puti.
BACA JUGA: Kejutan Warnai Pidato Cak Imin di Acara Gus Ipul-Mbak Puti
“Nanti kalau Mas Novi dan Kang Marhaen terpilih jadi pemimpin pemerintahan di Nganjuk, saya berharap bisa terjadi kolaborasi untuk menyejahterakan petani,” imbuhnya.
Sebelum panen, para petani pun mendoakan pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti. “Semoga dukungan suaranya tumbuh subur seperti padi. Padi atau beras ada di mana-mana, banyak, tak terhitung,” kata Suharto, petani yang juga Kepala Desa Sono Agung, Nganjuk.
BACA JUGA: Doa Bupati Ponorogo Buat Gus Ipul-Mbak Puti saat Wayangan
Para petani di desa tersebut mencoba bibit padi varietas unggul MSP 9 (Mari Sejahterakan Petani). MSP diciptakan oleh Surono, dan dipromosikan oleh Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, semasa menjabat tahun 2002-2004. “Lahan pertanian terus berkurang, beralih ke pemukiman. Maka, petani harus mengintensifkan potensi panen,” kata Novi, calon bupati.
Dia mengatakan, buliran padi MSP terlihat lebih bulat, padat dan lebih besar dibanding varietas lain. “Kami mencoba bibit MSP 9. Ditanam akhir November 2017. Alhamdullilah cuaca bagus. Kami perkirakan, hasil panen akan bertambah dari sebelumnya,” tutur Suwaji, Ketua Kelompok Tani Margo Rukun Abadi, yang punya gawe panen. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Safari ke Mataraman, Mbak Puti Diserbu Ribuan Warga Ngawi
Redaktur : Tim Redaksi