jpnn.com, MAGETAN - Puluhan hektar tanaman padi di Kecamatan Parang Magetan, Jatim terancam gagal panen. Tanaman padi mengering karena kekurangan air.
Air irigasi yang diterima petani tak mampu mencukupi kebutuhan sawah milik petani.
BACA JUGA: Korut Dilanda Kekeringan Ekstrem, 10 Juta Orang Terancam Kelaparan
BACA JUGA : Sedih, Lahan Cabai 1 Hektar Gagal Panen
Kondisi ini terjadi di dua desa, yaitu Tamanarum dan Pragak. Ada puluhan hektar tanaman padi yang terancam gagal panen, karena kekurangan air.
BACA JUGA: Sedihnya, Petani Tambak Rugi Rp 46 Miliar Akibat Banjir
Selain kemarau datang lebih awal, aliran air dari Waduk Gonggang Poncol yang biasa diandalkan petani, juga tidak bisa berfungsi maksimal.
"Hanya bisa mengalir tiga minggu sekali," ujar seorang petani. Itu pun tidak bisa mengairi sawah sesuai kebutuhan mereka.
BACA JUGA: 18 Hektar Padi Membusuk, Gagal Panen
BACA JUGA : Kemarau Panjang, Warga Sydney Dilarang Menyiram Tanaman Siang Hari
Sebagian warga terpaksa membakar tanaman padinya, karena sudah tidak bisa diharapkan lagi dan sebagai wujud protes, karena keluhannya selama ini, tidak pernah mendapat solusi dari pemerintah terkait.
Kondisi seperti ini dialami petani Magetan bagian selatan, hampir setiap tahun.
Mereka berharap ada solusi dari pemerintah, yang selalu berjanji untuk meratakan pembangunan di Magetan.(end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terendam Banjir, Puluhan Hektare Sawah di Kabupaten Meranti Gagal Panen
Redaktur & Reporter : Natalia