Petani Milenial asal Kupang Ini Mampu Tembus Pasar Modern

Sabtu, 18 April 2020 – 17:39 WIB
Petani milenial asal Kupang, Andy Oskar Banamtuan. Foto: Humas BPPSDMP

jpnn.com, KUPANG - Masyarakat berupaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas di tengah pandemi COVID-19. Kita sama-sama ketahui bahwa komoditas pertanian kaya akan kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya adalah pisang.

Kandungan manfaat dari pisang antara lain vitamin C, kalium, magnesium, vitamin B6, protein, karbohidrat dan sedikit lemak. Tak heran pisang banyak dikonsumsi oleh bayi, anak-anak, remaja hingga orang dewasa.

BACA JUGA: Mentan SYL Minta Petani Milenial Ikuti Paradigma Dunia Digital

Melihat tingginya minat konsumsi masyarakat akan pisang, Andy Oskar Banamtuan, seorang civitas akademika SMK PP Kupang sejak September 2018 mencoba mengembangkan pisang Cavendish di kebun sekolahnya tersebut.

“Prospek bisnis pisang Cavendish cukup menjanjikan untuk dikembangkan, apalagi pisang jenis ini rasanya manis dan banyak yang menyukai,” ungkap Andy.

BACA JUGA: Petani Milenial Ini Kembangkan Usaha Agribisnis di Masa Pandemi COVID-19, Omzetnya Wow

Sebanyak 50 pohon pisang Cavendish dibudidayakan di lahan seluas kurang lebih 500m2. “Budidaya kami lakukan sekaligus untuk memanfaatkan lahan di lingkungan Asrama Kelinci”, terangnya.

Dalam mengembangkan pisang Cavendish Andy juga mengajak serta siswa-siswi SMK PP Kupang yang berjumlah kurang lebih 15 siswa yang berminat untuk menjadi entrepreneur muda bidang pertanian.

BACA JUGA: Petani Pengusaha Milenial Ini Raup Omzet Rp 100 Juta Sebulan di Tengah Pandemi COVID-19

Hingga April 2020, pisang Cavendish tersebut sudah 6 kali panen. Walau baru merintis usaha, petani milenial ini telah memiliki jaringan pemasaran yang baik, pisang hasil panennya dapat menembus Hypermart Kota Kupang selain pelanggan perorangan. Hasil panen yang diperoleh rata-rata ialah 4-7 tandan pisang dengan harga Rp. 8.000– 10.000 per kilonya.

Kiprah Andy dan siswa-siswa SMK-PP Negeri Kupang ini merupakan bukti nyata dari upaya regenerasi petani yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

"Hidupnya pertanian adalah hidupnya bangsa termasuk generasi milenial. Usaha tani sebetulnya sangat menjanjikan, tak terkecuali bagi para milenial", ungkap Menteri Pertanian (SYL).

Badan Penyuluhan dan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai unit kerja dibawah Kementan memiliki tanggung jawab penuh terhadap SDM Pertanian salah satunya adalah regenerasi petani.

Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa keberlanjutan pembangunan pertanian ada ditangan generasi muda atau yang lebih dikenal dengan generasi milenial.

"Untuk menarik minat generasi milenial, diperlukan pelopor atau figur yang dapat dijadikan contoh bahwa dengan terjun ke dunia pertanian akan sukses. Minggu ini, Kementan telah mengukuhkan 67 duta petani yang akan menjadi figur bagi generasi Milenial lainnya", papar Dedi.

Dan kini Andy telah membuktikan bahwa dengan melakukan budidaya pisang yang baik, ia mampu mendapatkan hasil bernilai ekonomis. (ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler