Petani & Penyuluh Cirebon Buktikan Sampah Bisa Menjadi Cuan

Sabtu, 03 Februari 2024 – 11:58 WIB
Para petani dapat meningkatkan produksi dan P4S Sarongge dapat meningkatkan tanaman sebesar 40%. Foto: dokkementan

jpnn.com - CIREBON - Kementerian Pertanian melakukan terobosan-terobosan inovatif guna peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

Salah satunya dengan memanfaatkan sampah rumah tangga, seperti yang dilakukan P4S Sarongge Desa Ciawigajah, Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

BACA JUGA: Serukan Swasembada Pangan, Mentan Mengajak Petani dan Penyuluh DIY Tingkatkan Produktivitas

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun ke depan akan kembali berswasembada pangan.

"Hal ini sejalan dengan instruksi Pak Presiden Jokowi, agar para petani bersama-sama dengan penyuluh pertanian terus meningkatkan produksi dan produktivitas demi mendongkrak kesejahteraan para petani," ujar Mentan Amran.

BACA JUGA: Gerak Cepat, Kementerian Pertanian Mendongkrak Produksi Padi Nasional

Amran menegaskan bahwa Kementan terus bersinergi dengan berbagai pihak dan berupaya meningkatkan pertanaman guna mencapai target produksi yang sudah ditetapkan demi memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi setelah membuka acara Mentan Sapa Penyuluh Petani (MSPP) On the Spot di Kopi Gincu Kecamatan Sedong melanjutkan kunjungan kerja ke P4S Sarongge, Jumat (2/2).

BACA JUGA: Ekspedisi Perubahan Dapat Masukan soal Investasi Padat Karya & Teknologi Pertanian di Cilacap

Dalam kesempatan tersebut, Dedi mengatakan bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain dan sebaik-baiknya petani dan penyuluh adalah yang dapat mendongkrak produksi dan produktivitas.

"Maka berbahagialah menjadi petani dan penyuluh karena bermanfaat untuk orang banyak," ujarnya.

Para petani dapat meningkatkan produksi dan P4S Sarongge dapat meningkatkan tanaman sebesar 40%.

Banyak cara untuk menjadi sebaik-baiknya petani, di antaranya dengan menggunakan sampah organik.

Dari sepuluh ton sampah yang dihasilkan, sebanyak enam ton sendiri menjadi pupuk organik, dan dari semua klasifikasi sampah setelah dipisah-pisah semuanya menjadi duit, untung alias cuan.

Sampah bisa menjadi kompos organik dengan kualitas yang tinggi dan sebagian hasilnya disubsidikan ke seluruh desa-desa sekitarnya sehingga bisa dimanfaatkan untuk semua umat.

"Apa yang sudah dilakukan oleh P4S Sarongge adalah langkah-langkah yang luar biasa dan harus diapresiasi. Saya berharap agar semua petani-petani yang ada di sekitar Desa Ciawigajah bahkan atau di seluruh Indonesia dapat belajar kepada P4S Sarongge," tuturnya.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja P4S Sarongge, BPPSDMP melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang memberikan bantuan sarana prasarana dan berharap keterlibatan masyarakat di sekitar P4S agar bisa bekerja sama untuk meningkatkan produksi.

Kepala Kuwu Desa Ciawigajah Nunung Nurhadi berterima kasih atas kehadiran Kabadan PPSDMP beserta rombongan.

Nunung mengungkapkan bahwa sebelum ada bank sampah, desanya terkenal dengan nama "Tanah Beling".

Namun, sekarang semuanya sudah berubah, bahkan atas desakan dari masyarakat tempat ini telah menjadi agro edukasi wisata pengenalan pupuk sampah untuk para siswa sekolah dan masyarakat.

"Pada 7 Februari nanti, perdana kunjungan siswa SD sebanyak 120 orang," ujarnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
petani   penyuluh   cuan   sampah  

Terpopuler