Petani Sawit Mulai Bergairah

Harga TBS Sawit Merangkak Naik

Senin, 14 September 2009 – 05:24 WIB

MUARA BULIAN -- Harga tandan buah segar (TBS) sawit memang tidak stabil naik-turun secara drastisBila pada awal 2009 ini harganya sempat pada kisaran Rp 250 hingga Rp 300 perkilonya, perlahan namun pasti kini harga terus merangkak naik

BACA JUGA: Gula Malaysia Lebih Murah

Trend harga ini yang membuat sejumlah petani sawit di Kabupaten Batanghari sudah bisa tersenyum
Beberapa minggu belakangan, harga tandan buah segar (TBS) sawit di Kabupaten Batanghari mengalami kenaikan dari harga Rp 800 perkilo menjadi Rp 950 perkilo

BACA JUGA: CPI Siap Lepas 3 Blok Minyak



Para petani bergairah lantaran harga terkini sudah mencapai tiga kali lipat dibanding harga di awal tahun ini.  “Harga sawit yang sekarang ini sudah cukup lumayan dibandingkan dengan harga sawit sewaktu awal tahun 2009 lalu,” ujar Warno, salah satu petani sawit di Kecamatan Bajubang, kepada JPNN, sembari tersenyum
Wajar pula mereka tersenyum, lantaran kenaikan harga kebetulan pas menjelang lebaran.

Dia bercerita, teman-temannya yang lain juga mulai bersemangat menggarap kebun sawit mereka

BACA JUGA: Pendapatan PBB Aceh Lampaui Target

Hal ini berbeda jauh, dimana tatkala harga TBS sawit per kilonya hanya mencapai Rp250 hingga Rp300, para petani malas bekerjaLebih jauh dikatakannya, harga sawit Rp 950 perkilonya ini masih ditingkat petani yang dibeli tengkulak atau toke dilahan.  "Jika petani menjual sawit langsung ke pabrik, maka harganya lebih tinggi lagiTapi ya sudah sewajarnya harga sawit naik menjelang lebaran ini, sebab harga sejumlah kebutuhan pokok sehari-hari saat ini terus mengalami kenaikan," ujarnya.

Meski sudah terbilang lumayan, namun para petani tetap berharap harga ini terus merayap dan bisa mencapai Rp 1.500 perkilonyaSebab sejak harga sawit turun awal tahun 2009 harga sawit belum pernah mencapai harga Rp 1.500 perkiloBerkali-kali Warno mengatakan, saat ini semua petani sawit terus berharap agar harga sawit terus mengalami kenaikan hingga mencapai harga sebelum krisis global, apalagi sawit ini butuh pupuk agar buahnya bisa bagus dan baik.  “Kalau harga sawit mahal, maka kita juga tidak keberatan untuk membeli pupuk,” tandasnya(fri/sam/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Cuma jadi Operator Kilang Tua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler