jpnn.com - TAHUNA - Petani di Kelurahan Kolongan Beha Baru Kecamatan Tahuna Barat mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk. Pasalnya stok pupuk di distributor cepat habis, menyebabkan produktifitas petani menurun.
"Pupuk menjadi masalah kami. Stok pupuk di distributor cepat habis. Hari ini kami mendapatkan pupuk, dua minggu kemudian habis,"ÃÂ ungkap Set Janis petani di Kelurahan Kolongan Beha.
BACA JUGA: Tangkal Gerakan ISIS, Perketat Pintu Masuk Balikpapan
Dia mengatakan, kelangkaan pupuk mempengaruhi produktifitas petani, karena pekerjaan menanam selalu tertunda.
"Kami pernah mengalami gagal tanam, bibit cabe dan tomat tidak bisa ditanam karena stok pupuk yang habis," katanya.
BACA JUGA: 400 PNS Terancam Tidak Naik Pangkat
Junikson Piambira, petani lainnya juga menyampaikan, ketika membeli pupuk, pihak distributor meminta Rencana Definitif Kegiatan Kelompok (RDKK), jika tidak ada, mereka tak akan diberi pupuk.
"Dari dulu kami petani perorangan, bukan petani kelompok,"ÃÂ katanya.
BACA JUGA: Desak Pemberkasan Honorer K2 Kemenag Dipercepat
Diungkapkan Piambira, alasan tidak membentuk kelompok karena tidak semua petani memiliki keuletan yang sama.
"Kalau boleh, kami petani perorangan, diberikan kemudahan mendapatkan pupuk, walaupun tidak memiliki RDKK,"ÃÂ katanya.
"Kami meminta masalah kelangkaan pupuk dan birokrasi mendapatkan pupuk menjadi perhatian pemerintah. Kalau boleh dipermudahlah, sebab jika petani sulit mendapatkan pupuk mempengaruhi produktifitas dan kesejahteraan petani," tambahnya.(ite/gel)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Perempuan Tanpa Anus Ditinggal Sang Ibu
Redaktur : Tim Redaksi