Petasan Meledak di Genggaman, Tiga Jari Putus

Kamis, 01 Juni 2017 – 06:10 WIB
Adrianto Datuage (17) warga desa Kotajin Utara, Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo mendapat perawatan intensif RS MM Dunda Limboto, Rabu (31/5). Foto: Ryan/Gorontalo Post/JPNN.com

jpnn.com, GORONTALO - Adrianto Detuage (17), warga Desa Kotajin Utara, Kecamatan Atinggola, Gorontalo Utara (Gorut), harus dirawat di Rumah Sakit Dunda Limboto.

Kondisinya kritis akibat bermain petasan yang dirakitnya meledak saat masih di genggamannya. Pelajar kelas 2 SMA ini mengalami luka serius pada bagian wajah, leher serta tiga jari tangan kirinya putus.

BACA JUGA: Simpan 350 Kilogram Petasan, Bisa Ledakkan Empat Rumah

Pantauan Gorontalo Post (Jawa Pos Group) di Rumah Sakit Dunda Limboto, kemarin, Rabu (31/5) pagi, Adrianto tengah terbaring di ruangan ICU dan masih tak sadarkan diri. Keluarganya terlihat sangat cemas dengan kondisi anak tersebut.

Berdasarkan informasi yang dirangkum Gorontalo Post, peristiwa ini terjadi pada pukul 10.30 wita, Selasa (30/5).

BACA JUGA: Aduh, Ada 2 Kg Bahan Peledak di Rumah Kayat

Bersama teman-teman sebayanya, Adrianto memanfaatkan waktu luang dengan bermain petasan yang sudah dirakit mereka dengan memanfaatkan botol soda kue bekas.

Awalnya, mereka sangat menikmati permainan yang berbahaya tersebut yang kerap mereka lakukan untuk mengisi waktu puasa itu.

BACA JUGA: Naik Panggung, Anies Disambut Ledakan...

Kegembiraan mereka berubah seketika saat petasan yang dipasang Adrianto dengan cepatnya meledak saat masih berada di genggaman tangannya.

Serpihan petasan yang terdiri dari pecahan botol soda kue itu mengenai wajahnya dan menyebabkan luka serius.

Sementara 3 jari tangan kirinya yakni dari ibu jari hingga jari tengah putus. Sementara bibir bagian atas lubang hingga menembus gusi, lehernya pun juga mengalami luka lubang.

Adrianto yang langsung tak sadarkan diri, segera dilarikan ke Rumah Sakit Dunda Limboto.

Isran Detuage (48), ayah kandung korban, saat ditemui Gorontalo Post mengatakan, dirinya tidak menyangka peristiwa ini bisa menimpa anaknya.

"Dia memang sering main petasan dengan teman-temannya dan siang itu saya kaget mendengar kejadian ini," kata Isran.

Sementara itu, Dokter Rumah Sakit Dunda, Gerard, mengatakan, pihaknya akan segera melakukan amputasi terhadap 3 jari korban karena kondisinya memang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. "Saat ini kondisinya kritis namun masih bisa kita tangani," ujarnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono, SIK, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian ini.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya para remaja dan anak-anak untuk tidak lagi bermain petasan karena hal tersebut sangat berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.

"Saat ini korban masih dalam penanganan medis di Rumah Sakit Dunda Limboto," tandasnya. (tr-55)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Identitas Pelempar Petasan di Gereja Santo Yusuf


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler