jpnn.com, SUBANG - Sukarelawan Petebu Ganjar terus menjaring aspirasi para petani tebu di seluruh pelosok negeri. Kali ini, mereka menggelar sarasehan bersama ratusan petani tebu di Lapangan Bermar Pasir Bungur, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (24/12).
Para petani itu berasal dari sembilan desa dan tiga kecamatan di Kabupaten Subang. Saresehan ini untuk membangun solidaritas, mencari solusi dalam memperbaiki tata kelola industri gula baik hulu-hilir guna mewujudkan target swasembada gula nasional.
BACA JUGA: Kawal Peningkatan Produksi Tebu dan Swasembada Gula, Ditjen Perkebunan Gandeng TNI
"Sarasehan ini kami berkoordinasi dengan para petani, para penggarap terkait, dengan harapan agar dapat menemukan solusi-solusi terbaik," ujar Ketua DPW Petebu Jawa Barat Kibagus Wardilah dalam siaran persnya, Sabtu (24/12).
Kibagus menjelaskan petani tebu di Kabupaten Subang saat ini menggarap lahan HGU PT Rajawali II yang tersebar beberapa kecamatan, dengan pola kemitraan. Dari 12 ribu hektare (ha), lahan yang dimanfaatkan untuk ditanami tebu baru 5.161 ha.
BACA JUGA: Ganjar-Sandi di Pilpres 2024, Bakal jadi Kombinasi Ideal dan Saling Melengkapi Â
Mereka mengeluhkan sejumlah hal. Salah satunya, pabrik gula (PG) Rajawali II yang menjadi pusat penggilingan tebu di Subang. Namun, sejak 2018, PG Rajawali II berhenti beroperasi.
Kini, para petani tebu harus menggiling hasil panen tebunya ke PG Jatitujuh di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sejauh 89 km.
BACA JUGA: Petebu Sulsel: Ganjar Sosok Pemimpin yang Paham dengan Masalah Petani
Dalam menjual tebunya ke PG Jatitujuh, petani tebu tidak langsung ke lokasi, tetapi melalui kontraktor di Subang dengan harga rendeman selisih lebih dari 2 persen dari rendeman pabrik gula jika petani menjualnya langsung ke PG. Untuk itu, sebagai wadah petani tebu, Petebu berupaya menampung aspirasi serta mencari penyelesaian terbaik.
"Keluhan lain tekait pembagian lahan yang kurang adil, kedua terkait tentang keberadaan pupuk subsidi, dan lain sebagainya. Yang pasti ini kaitannya dalam hal kesejahteraan masyarakat," ungkap Kibagus.
Acara kali ini merupakan yang ke-10 yang dilakukan Petebu Ganjar. Sebelumnya, mereka menggelar sarasehan di sembilan wilayah lain seperti Kertosono Jatim, Karanganyar Jateng, Way Kanan Lampung, Palembang Sumsel, Dompu NTB, Majalengka Jabar, Takalar Sulsel, Deli Serdang Sumut, dan Madiun Jatim.
Udin (47) salah satu petani tebu asal Subang mengaku begitu merasakan manfaat kegiatan sarasehan yang digelar Petebu kali ini. Terlebih, para petani tebu bisa menyampaikan aspirasi pada sesi tanya jawab.
"Sarasehan ini saya rasa cukup bagus dalam arti petebu-petebu ini bisa langsung tanya jawab sama narasumber yang kompeten. Kami berharap bisa lebih maju lagi ke depannya," ujar Udin. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Gula Darah Stabil, Ini 5 Makanan Sehat untuk Penderita Diabetes
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan