Peternak Histeris Lihat Ratusan Babi Miliknya Ditombaki

Rabu, 12 April 2017 – 22:38 WIB
Tim terpadu tombak ratusan babi milik peternak di Batam, Kepulauan Riau. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Pemilik peternakan babi di Dam Duriangkang, Batam, Kepulauan Riau, memberikan perlawanan saat ditertibkan tim terpadu, Rabu (12/4).

Pemilik yang mayoritas perempuan itu coba menghadang tim terpadu dengan balok. Bahkan kelompok tim yang sempat maju tiba-tiba balik kanan karena kondisi tersebut.

BACA JUGA: Tawarkan Rumah Murah Fiktif, Pria Ini Ditangkap Polisi

Usai berkoordinasi dan menyusun strategi, tim tersebut kembali masuk ke dalam hutan. Perlawanan puluhan pemilik kandang sia-sia, karena kalah jumlah dengan ratusan tim terpadu ditambah dengan 100 orang dari komunitas pemburu babi.

Ratusan anjing tampak dilepas hingga menangkap babi-babi yang ada di kawasan tersebut. Sementara puluhan orang menggunakan parang juga tampak mengejar dan membunuh babi dengan cara menebas hingga mati.

BACA JUGA: Kepri Jaya FC Minta Laga Tandang di Partai Pembuka

Pengurus Porbi, Man mengatakan sekitar 100 orang anggota Porbi terlibat dalam penertiban tersebut. Dimana, masing-masing anggota membawa lebih dari satu ekor anjing.

"Kalau jumlah anjing yang dibawa berkisar 400 ekor," terangnya.

BACA JUGA: Buseet… PNS Ini Palsukan Dokumen Negara Sejak 2015

Sementara Hermina, pemilik kandang babi histeris saat rumah liar (ruli) dan kandang babinya dibongkar petugas. Dia terus berteriak dan menyumpahi petugas yang dinilai tak memiliki rasa kemanusiaan.

"Saya mau tinggal dimana, mereka tak ada otak. Kami tak dikasih tempat. Tinggal dimana kami setelah ini. Anak kalian akan merasakan hal ini," histeris Hermina terus menangis.

Dia mengaku sudah tinggal di kawasan itu sejak tahun 1994. Bahkan saat ini dia memiliki ratusan babi dan beberapa diantaranya tengah bunting.

"Kalian jahat, babi itu tak salah, ada yang sedang hamil tapi dibunuh dengan cara keji," tangis Hermina lagi.

Tangisan Hermina tak dihiraukan petugas dan tim buru babi yang turun. Ratusan babi-babi yang berkeliaran terus dikejar dan dibunuh menggunakan parang.

Mulai dari babi berukuran besar hingga yang masih bayi. Babi yang telah mati itu pun kemudian dimasukan ke dalam lubang untuk kemudian dibakar. (she)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Atasi Krisis Air Bersih, BP Batam akan Bangun IPAL


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler