Petinggi PDIP Ungkap Ambisi Abraham Samad jadi Cawapres

Kamis, 22 Januari 2015 – 12:43 WIB
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membenarkan kabar yang berkembang yang menyebut Ketua KPK Abraham Samad sempat melobi para petinggi partai banteng moncong putih itu agar bisa menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo.

Hasto mengatakan hal tersebut, menanggapi tulisan "Rumah Kaca Abraham Samad" yang membeber mengenai ambisi Abraham Samad jelang masa pilpres 2014 itu.

BACA JUGA: Jaksa Agung Desak Percepatan Revisi KUHP

"Terhadap berita "Rumah Kaca Abraham Samad", maka kami menyatakan bahwa berita sebagaimana tertulis di dalam Rumah Kaca itu sebagian besar benar adanya," kata Hasto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/1).

Pernyataan Hasto itu sekaligus membantah Abraham yang menyatakan bahwa tulisan "Rumah Kaca Abraham Samad" tidak benar.

BACA JUGA: Jaksa Agung Keluhkan UU Korupsi dan Pencucian Uang

"Dengan demikian pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Abraham Samad bahwa itu fitnah sangatlah tidak tepat," ujarnya.

Karena itu, Hasto meminta Abraham ya‎ng memimpin KPK untuk berani mengakui pertemuan dengan para petinggi PDIP dan Nasdem dalam kaitan dengan proses pencalonannya sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014 adalah benar.

BACA JUGA: Keluarga Christoper Siap Tanggung Biaya Korban

Pertemuan itu, sambung Hasto, merupakan inisiatif dari tim sukses Abraham berinisial D1 dan D2. Hasto mengatakan D1 berasal dari kalangan swasta. Namun, ia tidak mengungkapkan tim sukses berinisial D2.

Salah satu contohnya adalah pertemuan dilakukan di salah satu apartemen mewah di dekat Pasific Place.

"Dalam pertemuan pertama itu dikatakan salah satu anggota kami yang dikenakan proses hukum hasilnya bisa seperti itu karena bantuan Abraham Samad," ujarnya.

Pada pertemuan kedua, Hasto menuturkan tim dari Abraham secara khusus memohon agar Abraham bisa dijaring menjadi calon wapres. "Timnya aktif komunikasi melalui Blackberry, tidak hanya ke saya tapi juga ke yang lain," tuturnya.

‎Hasto mengatakan, masyarakat masih berharap KPK bisa menjalankan misi besarnya dalam pemberantasan korupsi. Namun disayangkan jika tugas mulianya, dengan kewenangan yang sangat besar, terciderai.

"Di tingkat prakteknya ada oknum dari institusi tersebut yang belum dapat melepaskan diri dengan kepentingan politik di luarnya," tandas Hasto.‎ (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tjahjo Umumkan Pilkada Tetap Langsung, Ratusan Bupati Tepuk Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler