JAKARTA - Desakan agar Mabes TNI memeriksa Marsekal Madya Rio Mendung yang tercatat sebagai komisaris PT Sarwahita yang didirikan Malinda Dee kandasPanglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan bahwa tindakan Rio tersebut sah dan tidak melanggar hukum
BACA JUGA: Pemisahan Bayi Kembar Siam Dempet Pantat
"Beliau hanya memberikan konsultasi, tidak ada urusan bisnis," tegas Agus seusai menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun Ke-65 TNI Angkatan Udara (AU) di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma kemarin (9/4)
Rio Mendung adalah marsekal madya (bintang tiga) yang sekarang menjabat wakil gubernur Lemhanas (Lembaga Ketahanan Masyarakat)
BACA JUGA: SBY Minta Optimalkan Lembaga Bencana Milik ASEAN
Dia juga pernah menjabat Asrenum panglima TNI serta gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU)Kalangan DPR, aktivis, serta peneliti militer mendesak TNI untuk melakukan klarifikasi lengkap terhadap Rio karena namanya terkait dengan PT Sarwahita
BACA JUGA: Ulat Bulu Belum Ancam Pangan
Perusahaan yang didirikan Malinda itu kini sedang diperiksa polisiSebab, ada jejak transaksi keuangan gelap dari rekening nasabah Malinda ke PT SarwahitaTapi, menurut Agus, aktivitas Rio adalah wajar"Dalam peraturan kita, setahun sebelum mengakhiri masa tugas boleh melakukan penjajakan untuk mempersiapkan diri memasuki masa purnatugas," katanya
Menurut orang nomor satu di TNI tersebut, Rio bakal pensiun pada Agustus 2011Secara pribadi, Agus juga sudah mengonfirmasi masalah itu kepada Rio"Tidak ada masalah," ujarnya.
Menurut dia, yang dilakukan Rio di perusahaan tersebut tak terkait dengan kasus penggelapan dana nasabah yang diduga dilakukan Malinda"Dia komisaris di perusahaan dalam bidang penelitian dan pengembangan clean energyTidak ada hubungannya dengan kasus itu," katanya.
Dalam acara HUT TNI-AU kemarin, meski berpangkat marsekal, Rio tidak tampak pada acara yang dihadiri para petinggi TNI tersebutKepada wartawan di gedung Lemhanas pada Jumat lalu, Rio mengakui dirinya menjadi komisaris PT Sarwahita, perusahaan yang didirikan Malinda, eks senior relationship manager Citibank yang kini menjadi tersangka kasus penggelapan dana nasabah senilai Rp 17 miliar.
Namun, dia mengaku tak ikut mengelola bisnis perusahaan tersebutBisnis di Sarwahita dikendalikan direktur utamaDia hanya menjadi konsultan dan penasihat (Jawa Pos, 9/4)
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Imam Safaat juga membela RioOrang nomor satu di Korps Swa Bhuwana Paksa itu menegaskan bahwa Rio tidak pernah memberikan uang ke perusahaan yang disebut-sebut milik tersangka pembobol dana nasabah Citibank Malinda Dee tersebut"Sudah ada klarifikasi bahwa di perusahaan milik Malinda, dia hanya memberikan saranMembantu untuk pengembangan dan peningkatan ekonomi kerakyatanDi samping itu, kebetulan beliau sudah hendak pensiun," ujarnya
Rio tidak pernah memberikan uang ke perusahaan Malinda itu karena diangkat berdasar kepakarannya"Memang, dari keterangan perusahaan tersebut, Rio punya sahamTapi, masalah kebenarannya, kami cek kembali karena berdasar pernyataan kepada kami (Rio) tidak pernah kasih apa-apa," ungkapnya.
Kapolri Jenderal Timur Pradopo yang dicegat wartawan setelah menghadiri upacara di tempat yang sama menolak berkomentar soal kepastian status Rio"Saya kira fokus di penyelidikan saja ya," katanyaSoal Rio, Pak? Dikejar pertanyaan tersebut, dia menghindari kerumunan wartawan"Sudah, nanti keterangan lengkap tunggu penyelidikan saja," ujarnya.
Atas penjelasan TNI tersebut, kalangan DPR semakin tidak puas"Ada keterangan yang bagi kami masih belum klirKami akan minta panglima TNI menjelaskan di komisi I," tegas Mayjen (pur) Tubagus Hasanudin, wakil ketua Komisi I DPR kemarin
Jika perlu, kata dia, Rio juga bisa dipanggil ke Senayan"Dia wakil gubernur Lemhanas yang juga mitra komisi IJadi, sah-sah saja untuk meminta penjelasan," kata politikus mantan komandan Paspampres tersebut(rdl/c5/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setoran Haji Tembus Rp 26 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi