PGI Protes Keras, Buku PPKn Kelas VII Akhirnya Ditarik Kemendikbudristek 

Rabu, 27 Juli 2022 – 11:48 WIB
Buku PPKn SMP Kelas VII terbitan 2021 yang menghebohkan itu. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyesalkan tulisan tentang agama Kristen dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang dikeluarkan Kemendikbudristek.

Menurut Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow, buku PPKn untuk SMP kelas VII, tulisan Zaim Uchrowi dan Ruslinawati, sejak 2021 itu terdapat kekeliruan yang sangat fatal mengenai ajaran Kristen (lihat hal. 79, topik penjelasan tentang Kristen Protestan).

BACA JUGA: Heboh Konten soal Trinitas di Buku PPKn, Kemendikbudristek Beri Klarifikasi

Kesalahan tersebut sangat mendasar dalam konsep ketuhanan dan Trinitas seturut agama Kristen Protestan. 

Dalam buku tersebut dituliskan, agama Kristen Protestan mulai berkembang setelah kedatangan bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris, sekitar abad ke-17.

BACA JUGA: PGI: Buku PPKn Terbitan Kemendikbudristek Salah Fatal, Tarik dari Peredaran!

Tuhannya adalah Allah, Bunda Maria, dan Yesus Kristus sebagai tiga yang tunggal atau Trinitas.

Jeirry.menyampaikan, PGI telah mengirimkan surat keberatan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

BACA JUGA: 5 PTS yang Memalsukan SK Mendikbud, Siap-Siap Saja ya

Surat ditandatangani oleh Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom, dan Sekretaris Umum PGI, Pdt. Jacklevyn J. Manuputty. 

Adapun salah satu inti dari surat Ketum PGI adalah meminta buku tersebut ditarik dari peredaran dengan penjelasan seperlunya kepada sekolah-sekolah yang sudah sempat menggunakannya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengapresiasi laporan, koreksi, dan saran-saran perbaikan yang disampaikan masyarakat. 

"Kami mengapresiasi masukan, saran, dan koreksi untuk perbaikan berkelanjutan terkait buku-buku pendidikan," kata Anindito di kantor Kemendikbudristek, Jakarta, Rabu (27/7). 

Lebih lanjut, Kepala BSKAP menyampaikan bahwa buku pendidikan atau buku teks pelajaran yang diterbitkan Kemendikbudristek merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki dan dimutakhirkan. 

Saat ini, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek tengah melakukan kajian terkait konten di dalam buku mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII terbitan 2021 tersebut.

Selanjutnya, Pusat Perbukuan Kemendikbudristek segera memperbaiki sesuai masukan yang diterima dari berbagai pihak, khususnya mengenai penjelasan tentang Trinitas dalam agama Kristen Protestan dan Katolik. 

Dalam proses melakukan perbaikan, Pusat Perbukuan akan melibatkan perwakilan dari Konferensi Waligereja Indonesia dan Persekutuan Gereja-gereja Indonesia. 

Selain itu, Kemendikbudristek akan menarik dan mengganti buku yang saat ini beredar. Buku versi elektronik yang beredar sudah ditarik dan segera diganti dengan edisi revisi. 

"Pencetakan versi lamanya sudah kami hentikan. Untuk pencetakan selanjutnya akan menggunakan edisi revisi," ujar Kepala BSKAP. 

Kemendikbudristek juga akan segera mengedarkan suplemen perbaikannya bagi yang sudah menerima buku-buku versi lama tersebut," imbuh Anindito.  

Kemendikbudristek selalu terbuka untuk menerima masukan, koreksi, dan saran untuk memperbaiki kualitas buku-buku pendidikan.

"Masukan, koreksi, dan saran bisa dialamatkan kepada penulis atau melalui alamat surel buku@kemdikbud.go.id," pungkas Anindito Aditomo. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler