PGRI Desak Pemerintah Perhatikan Guru Honorer

Selasa, 06 Februari 2018 – 15:46 WIB
Insentif guru honorer cair. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Masalah guru honorer dibuka Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi di hari kedua rembuk nasional pendidikan dan kebudayaan.

Unifah mengatakan, kekurangan guru sudah sangat nyata. Jika tidak ada rekrutmen guru PNS, akan memengaruhi proses belajar mengajar terutama di daerah terdepan, terluar, dan terisolir (3T).

BACA JUGA: 10 Pengajar di Sekolah, 8 Guru Honorer, PNS Hanya 2

"Selama 10 tahun tidak ada rekrutmen. Pemerintah bisa sedikit bernapas karena kekurangan guru PNS 988 ribu ini telah diisi oleh guru honorer. Kalau mereka berhenti, bisa kolaps seluruh sekolah karena guru PNS cuma sedikit," beber Unifah saat memberikan materi kepada peserta rembuknas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat), Selasa (6/2).

Dia meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur memerhatikan nasib guru honorer.

BACA JUGA: Rekrutmen Guru Honorer Baru, Tunggu Formasi CPNS dari Pusat

Hanya dengan memberikan mereka status yang jelas, kata dia, pemerintah sudah menghargai pengabdian mereka.

"Tolong prioritaskan guru honorer menjadi CPNS. Negara harus menghargai guru honorer. Jangan biarkan mereka dalam situasi tidak pasti," terangnya.

BACA JUGA: Honorer K2 Kerja di Atas Januari 2005 tak Diangkat jadi CPNS

Unifah menambahkan, penyelesaian guru honorer harus menjadi prioritas pemerintah. Jangan hanya mengangkat calon guru baru sementara yang sudah mengabdi bertahun-tahun dilupakan. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Honorer K2 Protes Bidan PTT Tua Akan Diangkat jadi CPNS


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler