jpnn.com, KUPANG - DPD PDIP belum juga memastikan siapa pasangan calon gubernur-wakil gubernur (Wagub) NTT yang diusung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018. PDIP hingga kini masih terus melakukan proses di tingkat DPD PDIP NTT. Namun, informasi yang beredar, PDIP telah memiliki jagoannya. Siapa dia? Kini yang santer beredar kabar adalah Daniel Tagu Dedo yang bakal diusung menjadi calon gubernur, sedangkan pendampingnya adalah Kristo Blasin, politikus PDIP.
Kabar ini berhembus setelah Daniel Tagu Dedo dan Kristo Blasin mendaftar pada hari yang sama di Partai Hanura sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur, Jumat (18/8). Seperti sudah janjian, Tagu Dedo dan Kristo Blasin mendaftar di hari yang sama saat penutupan pendaftaran.
BACA JUGA: Ketua Golkar NTT: Informasi Pencalonan Laka Lena Pembohongan Publik
Tak cuma itu, baik Daniel maupun Kristo juga sudah mendaftar di PDI Perjuangan, juga sebagai balon gubernur. Meski mendaftar di PDIP sebagai balon gubernur, kabarnya Kristo Blasin siap mengalah untuk menjadi balon Wagub mendampingi Tagu Dedo yang didapuk sebagai Balon gubernur dari partai berlambang banteng moncong putih itu.
Sebelumnya juga tidak pernah ada informasi kalau keduanya bakal mendaftar di Hanura. Namun, di akhir masa pendaftaran, keduanya mendaftarkan diri di partai yang dipimpin Jimmi Sianto itu.
BACA JUGA: Golkar Usung Laka Lena Bertarung di Pilgub NTT
Informasi lain menyebutkan, Tagu Dedo dikenal sebagai keluarga besar PDIP. Ayahnya merupakan teman Megawati Soekarnoputri. Hal ini juga membuat peluang Tagu Dedo semakin terbuka. Apalagi dia begitu dekat dengan organisasi Bara JP sebagai underbond Jokowi.
Sedangkan untuk Kristo Blasin sendiri memiliki pegangan yang cukup kuat yakni salah satu Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Parera. Karena kesamaan platform perjuangan diyakini Kristo akan didorong untuk maju. Kristo juga adalah kader murni PDI Perjuangan.
BACA JUGA: Tiga Jenderal Sudah Mengincar Kursi Gubernur
Terkait dengan rumor itu, Daniel Tagu Dedo yang dikonfirmasi mengemukakan, dalam politik apapun bisa terjadi. Termasuk jika dirinya berpasangan dengan Kristo Blasin. "Dalam politik semua bisa saja terjadi," ujarnya sambil tertawa seperti dilansir Timor Express (Jawa Pos Group).
Disebutkan, jika nantinya Hanura tidak mengajukan balon calon wakil gubernur, maka bukan tidak mungkin rumor yang ada bisa terjadi. "Bisa saja terjadi, kalau Hanura tidak ajukan Balon Wagub," paparnya.
Ketika ditanya tentang komunikasi yang dibangun dirinya dengan Kristo Blasin, dia enggan membicarakannya. "Nanti saja. Semua akan jelas," timpalnya.
Sebelumnya, Ketua DPD PDIP NTT, Frans Lebu Raya yang dimintai tanggapannya atas kondisi internal terutama para balon yang mengklaim SK DPP, bahkan mulai gontok-gontokan mengemukakan, tidak ada gontok-gontokan antarcalon di internal PDI Perjuangan. Klaim-mengklaim dukungan dalam politik, kata Lebu Raya, merupakan hal yang wajar. "Tidak ada gontok-gontokan di internal PDIP," terang dia.
Disinggung apakah nama-nama Balon yang mendaftar di PDIP telah diajukan ke DPP, dia mengemukakan hingga kini belum dilakukan. Mungkin dalam satu dua minggu lagi akan diusulkan ke DPP untuk selanjutnya dilakukan survei. Setelah survei akan dilakukan fit and proper test. Kemudian bagi Balon yang diusung, akan mengikuti sekolah partai.(lok/ito)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Gunungkidul Diajak Cerdas Memilih Pemimpin
Redaktur & Reporter : Friederich