jpnn.com - JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane mengingatkan adanya ancaman ibarat 'api dalam sekam', menjelang pilkada serentak 9 Desember 2015.
Ancaman ini sewaktu-waktu bisa terbakar dan meledak menjadi konflik.
BACA JUGA: Pj Gubernur tak Bisa Ikut Nyoblos
"Begitu banyak masalah di balik pelaksanaan pilkada serentak, antara lain isu politik uang, isu SARA, ketidaksiapan untuk kalah dan dugaan kecurangan lainnya," kata Neta, Selasa (8/12).
Karena itu, IPW mengimbau Polri mencermati situasi ini sehingga bisa melakukan antisipasi agar konflik bisa dihindari, terutama pascapenghitungan suara.
BACA JUGA: Suara Pasien Terancam Hilang
Neta mengatakan, isu dugaan politik uang sudah muncul di beberapa daerah. Seperti di Natuna, Kepri seorang pejabat daerah setempat berinisial K diperiksa Polsek Serasan pada 2 Desember 2015 lalu karena kedapatan membawa masuk uang Rp 2,5 miliar lewat pelabuhan.
Diduga uang itu akan digunakan untuk politik uang di Pilkada Serentak. Polda Kepri diharapkan mengusut tuntas kasus ini agar tidak menjadi potensi konflik di daerah tersebut.
BACA JUGA: Ibarat Api Dalam Sekam: Ada Pejabat Gotong Uang Rp2,5 M, Preman, dan SARA
Begitu juga di Solo Jawa Tengah, spanduk-spanduk SARA sempat bertebaran, diharapkan polisi bertindak tegas dan menertibkan spanduk tersebut sebelum konflik muncul akibat spanduk itu.
Yang tak kalah penting calon calon kepala daerah yang didukung ormas dan kelompok kelompok preman tertentu perlu dicermati agar tidak menimbulkan gangguan pascapenghitungan suara. "Polri perlu bekerja ekstra keras dalam mengamankan pilkada serentak," tegasnya.
Bagaimanapun Pilkada Serentak 2015 merupakan sejarah baru demokrasi Indonesia yang perlu diamankan secara maksimal. Lancar dan suksesnya pelaksanaan pilkada serentak menjadi pertaruhan profesionalisme Polri. "Dan menjadi pertaruhan pribadi Kapolri Badrodin Haiti sebelum memasuki masa pensiun tahun ini," ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD: Pilkada Hanya Formalitas Jika Tak Penuhi Lima Syarat
Redaktur : Tim Redaksi