Pilkada 2018 Kian Dekat, Isu SARA di Medsos Makin Marak

Rabu, 28 Maret 2018 – 11:59 WIB
Bareskrim Polri. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri memprediksi penyebaran isu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) di media sosial pada Pilkada Serentak 2018 bakal meningkat. Menurut Kasubdit I Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Irwan Anwar, hasil patroli siber jajarannya menunjukkan adanya peningkatan ujaran kebencian bernuansa SARA.

“Khusus kejahatan ujaran kebencian yang berkonten SARA meningkat dan lebih banyak,” kata dia, Rabu (28/3).

BACA JUGA: Kapolri: Koruptor Lahir dari Tingginya Biaya Politik

Irwan menambahkan, ada kemungkinan jenis kejahatan selain ujaran kebencian bernuansa SARA di media sosial juga berkembang seiring tahapan Pilkada Serentak 2018. “Karena ada 18 jenis kejahatan yang ditangani Siber Bareskrim. Itu terus kami awasi,” sambungnya.

Kasus lain yang berdasar prediksi Bareskrim Polri bakal meningkat adalah penghinaan dan pencemaran nama baik. "Konten penghinaan dan pencemaran juga meningkat dan lebih banyak daripada sebelum pilkada," ujar Irwan.

BACA JUGA: Tingginya Konflik Pilkada Karena Banyak Calon Tak Siap Kalah

Karena itu Irwan mengingatkan pengguna medsos agar tidak melakukan tindak kejahatan melalui dunia maya. Sebab, polisi bisa langsung menangkap pelakunya.

Salah satu contohnya adalah kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang sudah digulung oleh institusi bergensi di Mabes Polri itu. Pasalnya MCA sering melempar isu provokatif di media sosial seperti kebangkitan PKI, penculikan ulama, penyerangan terhadap nama baik presiden, pemerintah, serta tokoh-tokoh tertentu.

BACA JUGA: JPU Ajukan Tuntutan 2 Tahun Penjara untuk Jasriadi Saracen

Data terakhir di Dittipid Siber Bareskrim Polri menunjukkan sudah ada tujuh pentolan MCA yang digulung polisi.(mg1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Calon Kada Bermasalah, Mendagri Lempar Bola ke KPU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler