jpnn.com - JAKARTA - Selain didorong menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, salah satu faktor lain yang juga menjadi pertimbangan bergeraknya ekonomi di akhir tahun ini adalah pelaksanaan Pilkada serentak 2015 pada 9 Desember 2015 mendatang di 262 provinsi, kabupaten, dan kota.
Untuk Pilkada tahun ini, periode kampanyenya sudah dimulai sejak 28 Agustus lalu dan intensitasnya akan terus naik hingga menjelang pemungutan suara Desember nanti.
BACA JUGA: Penjelasan Petinggi BI Ini Juga Tumbuhkan Optimisme...Amin, Amin
Sudah menjadi rahasia umum jika dalam Pilkada, perputaran uang di masyarakat akan naik signifikan akibat guyuran dana dari para calon, baik dana kampanye resmi maupun yang tidak resmi. Beberapa informasi yang dihimpun Jawa Pos dari sumber di kalangan pemerintahan maupun politisi, total perputaran uang dalam Pilkada tahun ini diperkirakan bakal menembus angka Rp 26 triliun.
Nominal yang sangat besar, bahkan lebih besar dibandingkan Dana Desa yang tahun ini dianggarkan Rp 20,7 triliun. Dengan begitu, sepanjang akhir tahun ini, perputaran uang akan bergerak lebih cepat karena serapan anggaran belanja pemerintah pusat yang biasanya melonjak di akhir tahun, ditambah Dana Desa yang diperkirakan juga banyak dicairkan mendekati Pilkada, serta dana kampanye Pilkada.
BACA JUGA: Rupiah Menguat, Harga CPO pun Terkerek....Cerah lah
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui, pelaksanaan Pilkada memang akan memberi dorongan pada pertumbuhan ekonomi. Dia menyebut, saat Pemilu 2014 lalu, perputaran dana bisa memberi tambahan pertumbuhan ekonomi hingga 0,2 persen.
Namun, untuk Pilkada, dia meyakini bakal lebih besar. ''Pilkada serentak mestinya lebih besar, karena lebih ke rakyat,'' ujarnya. (owi/dee)
BACA JUGA: Alhamdulillah, Rupiah Menguat Tajam, Sektor Ini Juga Bangkit
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Asing Mendominasi, UU Perbankan Harus Direvisi
Redaktur : Tim Redaksi