Pilot Garuda Ancam Mogok

Sabtu, 23 Juli 2011 – 11:03 WIB

JAKARTA - Pesawat Garuda GA 292 jurusan Jakarta-Malang kemarin mengalami kerusakan ketika tengah melakukan pendaratan di Bandara Abdulrahman Saleh, Malang, sekitar pukul 14.00Akibat hard landing tersebut, pesawat jenis Boeing 737-300 tersebut mengalami kerusakan di roda pendarat depan (nose wheel).

Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan, pada saat mendarat, pesawat dengan kode PK GGO tersebut mengangkut 99 penumpang, terdiri dari 94 penumpang kelas ekonomi dan 5 penumpang kelas bisnis

BACA JUGA: Mendagri Siap Pangkas Belanja Pegawai Daerah

Awak pesawat terdiri dari kru kabin 5 orang dan kru kokpit 3 orang
"Tidak ada korban jiwa maupun luka dari penumpang maupun awak pesawat," tuturnya.

Berdasarkan penyelidikan internal Garuda, penyebab kerusakan nose wheel adalah kempis ban

BACA JUGA: Sampaikan Eksepsi, Minta Nazaruddin Bersaksi

Akibat kejadian tersebut, 110 penumpang Garuda tujuan Malang-Jakarta terpaksa dialihkan ke Bandara Juanda, Surabaya.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S
Ervan mengatakan, nose wheel tidak patah ketika pesawat mendarat, namun ada bagian yang patah, sehingga ada serpihan yang masuk ke mesin pesawat

BACA JUGA: Wiranto Kritik Gaya SBY



"Bukan kejadian seriusPesawat sudah bisa jalan sendiri ke hanggarKNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) sedang menyelidiki mengapa terjadi hard landing," imbuhnya.

Secara terpisah, ratusan pilot Garuda mengancam akan melakukan mogok kerja pada 28 Juli mulai pukul 00.00 hingga 23.59 bila manajemen Garuda tidak memperbaiki sistem penggajian pilot asing dan pilot domestik yang dinilai tidak adilMenurut Presiden Asosiasi Pilot Garuda Capt Stephanus, pilot mengeluhkan gaji pilot asing yang gajinya hampir 100 persen lebih besar dibanding pilot lokal, padahal jam terbangnya tidak lebih besar dibanding pilot lokal

"Kebijakan yang dilaksanakan saat ini irasional dan keliru karena tidak mengacu pada standar keselamatan penerbanganGaji pilot asing yang besar itu juga akan merugikan negara," kata Stephanus dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat(22/7).

Saat ini, Garuda memiliki 850 orang pilot, dimana 43 orang diantaranya warga negara asingKe-43 orang pilot asing tersebut dipekerjakan sejak 2008 khusus untuk menerbangkan Boeing 737-NG dan Airbus A-300Kontraknya sekitar 1-2 tahun, sambil dilakukan pelatihan bagi pilot lokal rekrutan baru untuk mampu menerbangkan 154 pesawat milik Garuda(kuh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah DInilai Tak Serius Tangani Separatisme


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler