JAKARTA - Sinyal Mega tak akan maju lagi sebagai capres bisa diartikan pilpres mendatang tak akan diikuti kandidat perempuanPengamat politik dari Point Indonesia Karel Harto Susetyo mengatakan, stok sosok figur perempuan pemimpin saat ini sangat minim
BACA JUGA: Gerindra Tetap Usung Prabowo jadi Capres
Bahkan bisa dibilang tidak ada yang sekaliber Mega“Harus diakui bahwa 10 tahun kebelakang Mega adalah sosok pemimpin perempuan yang memiliki massa riil dan pendukung fanatik
BACA JUGA: Terindikasi Suap, Bawaslu Periksa KPU Buton
Jadi sulit untuk membandingkannya dengan figur perempuan lain,” paparnya di Jakarta, Senin (24/10).Namun, lanjut Karel, masa kejayaan Mega saat ini memang bisa dikatakan sedang menuju senjakalanya
BACA JUGA: DPR Prioritaskan 17 Usulan DOB
“Kharisma Mega pasti ada batasnya, ditambah zaman juga sudah berubah, kebutuhan masyarakat akan pemimpin juga berubahKalaupun dipaksakan maju lagi pada 2014, Mega sendiri pasti akan berpikir ulang,” paparnya
Sementara, menurut Karel, kalaupun harus memaksakan putrinya, Puan Maharani, untuk maju merebut kursi RI 1, hal ini sangatlah riskanPasalnya chemistry Puan sangat jauh berbeda dengan sang ibuPopularitasnya juga masih belum cukup untuk maju di tingkat pertarungan nasional“Puan masih belum waktunya, masih panjang proses yang harus
dilaluinyaJadi bisa dikatakan 2014 tidak ada kontestan perempuan,” terangnya
Lalu bagaimana dengan Sri Mulyani, atau Ani Yudhoyono? Karel menjawab keduanya bukan figur dambaan masyarakat Indonesia, selain rentan kritik, kedua sosok perempuan yang namanya sering disebut media ini masih belum memiliki massa yang riil“Sulit, tidak cocok dan belum pantas,” imbuhnya(dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Capres Gagal Diminta Tiru Langkah Megawati
Redaktur : Tim Redaksi