Pimpinan Baru KPK Tak Mau Ribet

Gandeng Ahli untuk Sikat Korupsi

Sabtu, 17 Desember 2011 – 00:01 WIB

JAKARTA - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015 secara resmi dilantik di Istana, kemarin (16/12)Selanjutnya, posisi Ketua KPK yang sebelumnya dipegang Busyro Muqoddas, telah resmi pula berpindah ke Abraham Samad.

Usai dilantik di Istana, lima pimpinan KPK yang baru yaitu Abraham Samad, Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, Zulkarnaen dan Adnan Pandu Praja langsung menggelar jumpa pers di KPK

BACA JUGA: Kejagung Tak Akan Dikte Posisi Zulkarnaen di KPK

Pimpinan KPK periode ketiga ini tak mau memberi janji muluk-muluk soal kasus korupsi yang bakal ditangani.

Namun yang pasti, KPK tak mau ribet dan bertele-tele dalam menangani kasus korupsi hanya karena latar belakang pimpinan yang berbeda
Menurut Bambang Widjojanto, KPK akan memanfaatkan ahli dan pakar dari luar dalam mengusut kasus korupsi.

"Kami bisa menggunakan ahli-ahli perbankan dalam jaringan kami, atau ahli-ahli di KPK

BACA JUGA: GP Anshor Minta Jemaat GKI Yasmin Tolak Relokasi

Jangan dibuat rumit, kita bisa hire (sewa) ahli," ujar Bambang dalam jumpa pers yang dipandu Juru bicara KPK Johan Budi itu.

Pria yang dikenal dengan inisial BW itu menambahkan, semua pimpinan KPK saat ini memiliki komitmen saama agar berkontribusi maksimal dalam pemberantasan korupsi
Salah satu hal yang ingin dikikis KPK priode ini adalah korupsi di lembaga penegak hukum.

Untuk itu, KPK akan melakukan pemetaan potensi modus operandi kejahatan di lembaga penagak hukum yang ada

BACA JUGA: Belum Ada Daerah Penuhi Syarat Rekrut CPNS

"Sehingga akan lebih mudah mengetahui abuse of power di penegak hukum," ucapnya.

Diakuinya, akan banyak gangguan dan jebakan bagi KPK dalam menjalankan tugasnyaKarenanya, soliditas pimpinan KPK menjadi penting"Dalam reli ini banyak jebakan, jadi soliditas itu menjadi penting," kata Bambang mengibaratkan pimpinan KPK saat ini laksana reli mobil Paris Dakkar.

Sementara Busyro Muqoddas justru membeber suasana batin peralihan KPK dari periode sebelumnya ke periode saat iniSebelum pimpinan baru KPK dilantik, kata Busyro, pimpinan KPK periode 2007-2001 dan saat ini berkumpul di KPKDari pembicaraan itu muncul kesamaan tentang semangat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Sedangkan Adnan Pandu Praja mengatakan, keberadaan dirinya di KPK mendapat dukungan dari petinggi PolriMantan anggota Komisi Kepolisian itu pun berharap posisinya saat ini bisa membawa lebih banyak manfaat"Ketika pimpinan Polri mendukung keberadaan saya di sini, mudah-mudahan saya memenuhi harapan publik, harapan Kapolri," ucapnya.

Sedangkan Zulkarnaen yang berasal dari Kejaksaan mengatakan, dirinya sudah berkomitmen untuk menyikat penyakit di birokrasi"Saya menekuni birokrasi lebih dari 30 tahunYang perlu dilakukan adalah melakukan pembenahan total birokrasi," ucapnya.

Bagaimana dengan Abraham Samad yang resmi menjadi pimpinan KPK? Pria asal Sulawesi Selatan itu justru lebih banyak diamDalam jumpa pers itu, Abraham juga lebih sering menyerahkan jawaban atas pertanyaan wartawan ke pimpinan KPKIa hanya membuka dengan salam, dan seterusnya menyerahkan jalannya jumpa pers ke pimpinan KPK lainnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Lagi Kasus Terkait Nazaruddin Naik ke Penyidikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler