jpnn.com, JAKARTA - Grup WhatsApp forum-forum honorer gempar setelah masuk pesan berantai dari Eko Mardiono, ketua Korwil Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I).
Pesan tersebut isinya sama, meminta bantuan Rp 2 juta kepada nomor-nomor yang dituju. Setelah itu, ditanyakan apakah punya m-banking agar bisa langsung mentransfer ke nomor yang mengaku Eko Mardiono. Dia juga berjanji akan segera mengembalikan uang tersebut besoknya.
BACA JUGA: Nasib Honorer K2 Makin Merana, Ajukan 3 Tuntutan, Semuanya Penting
Merasa aneh dengan permintaan tersebut sejumlah pengurus forum honorer K2 dan JPNN.com yang sempat diminta ditransfer Rp 2 juta, mencoba menghubungi nomor telepon Eko Mardiono. Namun, pemilik nomor tersebut tidak mengangkatnya.
Beruntung JPNN.com bisa mendapatkan nomor kontak asli Eko Mardiono. Dia mengaku kalau nomornya kena hack.
BACA JUGA: Ketua DPD Forum Honorer: Alhamdulillah, THR PPPK Enggak Hangus
"Nomor saya di-hack sejak 4 Mei. Sampai hari ini saya masih menerima telepon, menanyakan soal permintaan uang Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," kata Eko kepada, Kamis (12/5).
Dia menceritakan bagaimana awalnya hingga nomor handphone-nya di hack. Pada Lebaran hari ketiga, tepatnya 4 Mei, Eko mendapatkan pesan dari orang yang mengaku ketua PGRI Jawa Timur.
BACA JUGA: Ketua Forum Honorer K2 Curiga Penetapan NIP PPPK Sengaja Dibikin Lama, Jadi Teringat Angkatan 2019
Dia yakin itu nomor ketua PGRI Jatim, karena melihat foto WA. Kemudian, terjadi diskusi akan membuat grup. Orang yang mengaku ketua PGRI Jatim itu lantas meminta nomor PIN untuk verifikasi validasi.
"Karena saya lagi menerima tamu, saya enggak sempat telepon nomor yang mengaku ketua PGRI. Parahnya langsung saya kasikan saja nomor PIN,' ucapnya.
Begitu dikasi, lanjut Eko, dalam lima menit semua data di ponselnya hilang. Eko mengaku tidak bisa mengirim apa-apa lagi
"Saya punya kontak 1.500 orang. Hilang semua," ujarnya.
Eko mengaku panik dan menginformasikan di akun media sosialnya. Tenaga kependidikan salah satu SMP negeri di Surabaya ini juga sudah melaporkan ke perusahaan telekomunikasi. Namun, nomornya tidak bisa diambil alih lagi.
"Sekarang saya pakai nomor baru lagi. Foto WA saya pakai durian, enggak berani pakai foto sendiri," ucapnya.
Eko sedih karena sudah ada korban yang terjebak. Mereka sudah mentransfer uang kepada penipu karena berpikir itu Eko.
Sementara, teman-temannya sesama pengurus PHK2I sudah memahami kalau itu bukan Eko.
"Yang tahu saya pasti tidak percaya karena saya enggak pernah minta uang. Yang saya khawatir kalau mereka meminta uang kepada anggota DPRD atau DPR," ujarnya.
Dia pun meminta agar siapa pun yang menerima pesan dari nomor dengan foto WA dirinya dan minta uang, itu adalah perbuatan penipu.
"Kalau ada yang minta uang atas nama saya, jangan dipercaya. Sebaiknya langsung telepon. Jika tidak diangkat itu tandanya orangnya mau menipu," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad