jpnn.com - Pendaftaran PPPK 2024 batal dibuka hari ini oleh Badan Kesehatan Negara (BKN). Alasannya banyak instansi yang belum memasukkan data formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di SSCASN-nya masing-masing.
Walaupun sudah diduga oleh para honorer, tetapi banyak juga yang protes. Mereka khawatir pendaftaran PPPK 2024 akan diulur setelah pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak November mendatang.
BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Dirjen Nunuk Terkait Pendaftaran PPPK 2024, Sebut BKD/BKPSDM & Disdik
"Kami kecewa dengan mundurnya jadwal pendaftaran PPPK 2024. Mau ditunda sampa kapan, dan kenapa kesepakatan dengan Komisi II DPR RI dilanggar, " kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Aliansi Honorer Nasional (DPW AHN) Provinsi Riau Eko Wibowo alias Ekowi kepada JPNN, Jumat (27/9).
Dia menambahkan jika kesepakatan antara pemerintah dan DPR RI selalu dilanggar, untuk apa ada rapat kerja. Apakah raker eksekutif legislatif hanya formalitas agar kelihatan ada kerjaan.
BACA JUGA: Pendaftaran PPPK 2024: Jumlah PPPK Paruh Waktu Dipastikan Banyak Banget
Ekowi yang juga ketua DPW Tenaga Kependidikan Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (Tendik SNWI) Riau menilai pemerintah sudah memberikan contoh buruk bagi masyarakat.
Pemerintah juga dinilai tidak konsisten dengan janjinya menuntaskan honorer tahun ini.
BACA JUGA: Video Syur Guru dan Siswi MAN Gorontalo Direkam Sahabat Korban, Begini Ceritanya
"Sampai sekarang belum ada kepastian jadwal PPPK 2024, lantas kapan akan dimulai pendaftarannya. Teman-teman gelisah karena informasi simpang siur, " cetusnya.
Forum honorer seluruh Indonesia, lanjut Ekowi, berharap pemerintah pusat segera mengumumkan seleksi PPPK 2024 kepada publik.
Jangan diundur-undur lagi, sehingga membuat lama penuntasan honorer yang seharusnya diselesaikan maksimal Desember 2024.
"Kalau bisa pastikan minggu pertama bulan Oktober 2024, pendaftaran PPPK 2024 dibuka, " cetusnya.
Ekowi pun memohon kepada Presiden Jokowi agar segera memerintahkan para menterinya bekerja cepat. Jangan sampai di masa akhir pemerintahan Jokowi memberikan kesan jelek di mata honorer.
"Anggap ini kado terakhir Bapak Jokowi selama menjabat presiden ke-7 untuk seluruh honorer di Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, BKN menyampaikan pendaftaran PPPK 2024 batal diumumkan pada 26 September. Honorer pun diminta bersabar.
Deputi bidang Sistem Informasi Kepegawaian (Sinka) Badan Kepegawaian Negara (BKN) Suharmen mengatakan, pihaknya belum bisa membuka seleksi PPPK 2024 hari ini.
"Mohon maaf, BKN belum bisa membuka seleksi PPPK 2024 dimulai dengan tahap pengumuman hari ini (26/9) dilanjutkan pendaftaran PPPK 2024 pada 27 September," kata Deputi Suharmen kepada JPNN, Kamis (26/9).
Dia menjelaskan, penyebabnya karena admin instansi belum melakukan setting formasi di SSCASN-nya.
Namun, BKN bisa memakluminya, karena kemungkinan besar instansi masih sibuk atau padat untuk menyelesaikan jawaban sanggah pelamar CPNS 2024.
"Kami hari ini kembali mengingatkan instansi dengan bersurat kepada instansi agar segera melakukan setting formasi PPPK di sistem SSCASN-nya," ucap Deputi Suharmen.
BKN menargetkan instansi harus bisa menyelesaikan paling lambat tanggal 29 September ini. Tentunya nanti akan dilihat perkembangannya.
Dia berharap semoga semua instansi bisa menyelesaikan sesuai batas waktu yang diminta BKN, yaitu maksimal 29 September.
"Jujur saja, saya agak kasihan dengan teman-teman instansi, karena satu belum selesai, tetapi sudah harus melakukan lagi yang lain. Namun, ini konsekuensi karena padatnya jadwal, banyaknya pendaftar CPNS 2024 dan sanggahan yang masuk," tuturnya.
Begitu juga dengan BKN. Yang satu belum selesai, yang lain sudah harrus dimulai. SKD CPNS 2024 belum mulai, sudah harus membuka pendaftaran PPPK 2024.
Pendaftaran PPPK 2024 masih berlangsung, lanjutnya, sudah harus melaksanakan SKD CPNS. SKD CPNS selesai, langsung seleksi manajerial dan sosiokultural PPPK.
"PPPK selesai langsung SKB CPNS. Kapan berakhirnya ya, semoga saja tim BKN tidak tepar dengan padatnya jadwal seperti ini," ucapnya. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad