Pintar dan Cerdas Saja Belum Cukup

Peserta Didik Harus Miliki Kejujuran

Minggu, 02 Mei 2010 – 11:28 WIB

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional M Nuh mengatakan bahwa pembangunan dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusanMenurutnya, peserta didik tak cukup hanya pintar saja.

"Hal ini dikarenakan pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas, tetapi juga memiliki budi pekerti dan sopan santun, sehingga keberadaannya sebagai anggota masyarakat menjadi bermakna bagi dirinya dan masyarakat," ujar Mendiknas ketika memberikan sambutan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Minggu ( 2/5).

Maka dari itu Mendiknas menegaskan, peringatan Hardiknas tahun ini mengangkat tema "Pendidikan Krakter untuk Membangun Peradaban Bangsa"

BACA JUGA: UU Sisdiknas Direvisi

Dijelaskannya, tema ini menjadi pilihan tepat yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan aspirasi masyarakat yang sangat dinamis


"Tetapi bukan hanya itu, tema ini juga diharapkan dapat memajukan pertumbuhan budi pekerti, yakni kekuatan batin dan karakter

BACA JUGA: 11 Persen Siswa SMK Tidak Lulus UN

Selain itu juga pertumbuhan pikiran dan tubuh anak," tegasnya.

Lebih jauh Mendiknas menjelaskan, digalakkannya pembangunan karakter ini juga merupakan himbauan yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
"Beliau menyampaikan, pembangunan watak atau karakter adalah sangat penting untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak, berbudi oekerti dan berperilaku baik," imbuhnya.

Menyinggung soal Ujian Nasional (UN), Mendiknas mengungkapkan, kejujuran dan prestasi nharus dikampanyekan bersamaan

BACA JUGA: SMK Milik Kementrian Teknis Jangan Remehkan UN

Ditandaskan, kesempurnaan hidup anak-anak Indonesia adalah kejujuran. 

Bagaimana dengan hasil yang telah dicapai hingga saat ini ? "Memang kita harus terus menyempurnakanKita tidak akan tahu kekurangannya jika tidak dilakukan evaluasi atau ujian dengan standar nasional sebagai alat untuk memetakan kondisi sebenarnya.  Dari hasil pemetaan inilah selanjutnya akan diambil dan diputuskan jenis intervensi kebijakanDalam memperbaiki kualitas anak-anak kita, dan kualitas dunia pendidikan kita," katanya(Cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepsek SMA 15 Jakut Masih Bingung


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler