jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memberikan klarifikasi mengenai keberadaan Tim 20 yang disebut sebagai konsultan perancang sistem e-budgeting. Heru mengaku tidak mengetahui soal Tim 20 yang dipermasalahkan oleh DPRD DKI.
Menurut Heru, dirinya tak tahu tentang Tim 20 yang berasal dari 20 orang praktisi informasi teknologi (IT) itu. “IT-nya saya enggak tahu 20 orang. Adanya staf saya 12 orang yang membantu meng-input harga satuan," kata Heru di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/3).
BACA JUGA: Mendagri Beri Waktu 7 Hari ke Ahok dan DPRD Tuntaskan APBD DKI
Heru menjelaskan, pihaknya merekrut konsultan terkait sistem e-budgeting. Konsultan itu, sambung dia, direkrut untuk melakukan pengawasan apabila ada kerusakan sistem e-budgeting.
"Tenaga ahli yang kami hire (sewa, red) itu adalah untuk programnya, kalau sewaktu-waktu unit memasukan itu hang (bermasalah, red) di komputer," ucap Heru.
BACA JUGA: Kasus UPS, 12 Saksi Diperiksa, Tersangka Masih Nihil
Hal senada disampaikan konsultan e-budgeting Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Gagat Wahono. Di depan Tim Hak Angket DPRD DKI Jakarta, Gagat mengaku tidak mengetahui soal Tim 20.
"Yang saya baca di media 20, siapa ya, saya enggak ngerti. Saya hanya berempat. Kalau sudah selesai, kami tinggal satu sampai dua orang untuk mengawal supaya enggak hang," tandas Gagat.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Dipanggil Tim Hak Angket, Konsultan e-budgeting Dicecar Soal Honor
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuasa Hukum Lulung dkk Bilang: Ahok Bisa Dipenjara 10 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi