jpnn.com - JPNN.com - Markas Polsek Abepura, Papua menjadi korban pencatutan nama. Kasihan, seorang pengantar pesanan delivery call Pizza Hut menjadi korban.
Begini, Rabu (28/12) kemarin sekitar pukul 15.00 WIT, datang petugas pengantar pesanan Pizza Hut membawa setumpuk pizza dan pencuci mulut ke kantor Polsek Abepura.
BACA JUGA: Aduhh..Mbak Widya Ternyata Pintar Menipu Orang
Dia mengaku menerima order dari seorang pria bernama Herman. Dalam pesanannya Herman memesan 15 pan piza yang jika dinominalkan sekitar Rp 1,5 juta. Nah pesannya, piza ini diantar ke kantor Polsek Abepura.
Namun di tengah jalan petugas ini diminta untuk terlebih dahulu mengisikan pulsa Rp 200 ribu serta membelikan rokok.
BACA JUGA: Hati-hati! Nomor HP Ini Sering Dipakai Menipu
Penelepon mewanti jika tak mengirimkan pulsa maka barang pesanan piza tidak akan dibayar. Namun karena tugas pokok petugas antar ini hanya mengantarkan barang, maka pulsa pesanan tadi tak dibelikan. Begitu juga dengan pesanan rokok.
“Jadi seusai aturan kami hanya mengantar, kalau pembelian pulsa dan rokok itu tidak bisa kami layani. Tapi tadi Pak Herman mengatakan tidak akan membayar jika tak mengisikan pulsanya,” cerita salah satu karyawan Pizza Hut itu kepada Cenderawasih Pos.
BACA JUGA: Berkenalan di Facebook, Merayu untuk Bertemu, Lalu...
Kapolsek Abepura Kompol Arnolis Korowa yang awalnya berpikir memang ada anggotanya yang memesan, melakukan kroscek. Namun dari semua anggota ternyata tak ada yang bernama Herman dan beberapa kali dihubungi ternyata nomor tersebut tak terhubung. Namun setelah menunggu setengah jam kemudian akhirnya nomor ini merespons.
Hanya saja di saat Kanit Reskrim, Iptu Fatah berbicara langsung ternyata pelaku menutup teleponnya. “Modus yang kami sinyalir disini adalah pengiriman pulsa tadi. Ia meyakinkan korban dengan memesan dalam jumlah banyak dengan alamat yang bisa dipertanggungjawabkan yakni Polsek. Alamatnya benar tapi pemesannya fiktif. Nah sekarang kalau pulsa tadi berhasil dikirim dan tidak tahu siapa yang menelepon pasti petugas pengantarnya yang rugi,” kata Korowa.
“Jadi saran kami jika memang ada yang order melalui telepon pastikan alamat dan identitas yang bisa dipertanggungjawabkan. Alamat Polsek Abe kan bisa diketahui siapa saja. Jadi harus lebih berhati-hati, kasihan juga kalau sudah dipesan tapi tidak ada yang bayar,” imbuhnya. (ade/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Bos Mama Minta Pulsa Digeledah, Aset Sebesar Ini Disita Polisi
Redaktur & Reporter : Adek