Pj Gubernur Jateng: Penyuluh Pertanian Berperan Tingkatkan Produktivitas Petani

Jumat, 02 Agustus 2024 – 20:15 WIB
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat Rakor Penambahan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Jateng di Balai Diponegoro, Makodam IV/Diponegoro, Jumat (2/8/2024). Foto: Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana menyebut peran penyuluh pertanian dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas petani.

Hal itu disampaikan Nana dalam Rakor Penambahan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian Provinsi Jateng di Balai Diponegoro, Makodam IV/Diponegoro, Jumat (2/8).

BACA JUGA: Pj Gubernur Jateng Cek Belanja Fisik di SMK Negeri 9 Surakarta Senilai Rp 3,6 Miliar

"Sebagai penyuluh dan pembimbing para petani harus mampu meningkatkan peran. Berikan penyuluhan dan pendampingan kepada petani agar hasil pertanian lebih baik," ujar Nana.

BACA JUGA: Fatwa MUI Haramkan Setoran Awal Dana Haji Dipakai Membiayai Jemaah Lain, Ini Reaksi BPKH

Menurut Nana, Indonesia sebagai negara agraris harus mampu mencukupi kebutuhan pangannya secara mandiri. Dengan meningkatkan produktivitas, harapannya bisa mewujudkan swasembada pangan.

"Kita harapkan bangsa Indonesia mampu untuk mencukupi pangannya, mencukupi padi yang menjadi kebutuhan pokok," tutur Nana di hadapan 500 penyuluh pertanian yang hadir.

BACA JUGA: Tinggalkan Polda Jateng dengan Menaiki Kereta Kencana, Komjen Ahmad Luthfi Meneteskan Air Mata

Dia menjelaskan bahwa berbagai langkah telah dilakukan guna mencapai swasembada pangan. Antara lain, meningkatkan ketersediaan air irigasi untuk percepatan olah tanah dan tanam, pompanisasi, serta meningkatkan Penambahan Areal Tanam (PAT) padi.

Nana mengatakan peran penyuluh pertanian di garis depan untuk menyosialisasikan dan membimbing para petani guna menyukseskan program-program yang telah disusun dinilai efektif.

Di Jateng, kelembagaan petani dan sumber daya manusia pertanian meliputi 553 unit Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan, 3.222 orang penyuluh pertanian, 272 orang penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI), 86 orang pengawas benih tanaman, dan sekitar 66.712 kelompok tani.

"Setiap petugas (penyuluh) diharapkan dapat mengawal 8-16 kelompok tani. Memotivasi para petani, melakukan pendampingan, menguatkan kapasitas, dan monev terkait ketersediaan sarana produksi," tuturnya.

Berdasarkan laporan realisasi Penambahan Areal Tanam (PAT) dalam aplikasi pelaporan Kementan, per 30 Juli 2024, tambahan areal tanam padi di Jateng yang menggunakan pompanisasi telah mencapai 110.265 hektare.

Berdasarkan perhitungan, tiap hektare luas tanam padi diasumsikan bisa menghasilkan 4,23 ton padi. Maka dengan jumlah areal tanam seluas 110.265 hektare, bisa meningkatkan produksi sebesar 446.420,95 ton gabah kering giling. Jumlah itu setara dengan 268.277,73 ton beras.

"Saya harapkan penyuluh mampu memotivasi para petani. Kita harapkan Jateng dapat terus meningkatkan produktivitas padi untuk mewujudkan kedaulatan pangan," ucap Nana.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan bahwa Jateng cukup baik prestasinya dalam peningkatan areal tanam. Dari persentase secara nasional, provinsi itu berada d urutan kedua dengan persentase perluasan sampai 65 persen.

"Namun, jumlahnya terluas dibandingkan semua provinsi di Indonesia. Baru Jawa Tengah yang telah mencapai tiga digit, yaitu 110 ribu hektare. Ini membanggakan," katanya.

Sudaryono menjelaskan bahwa rakor di Jateng untuk memastikan program PAT dan pompanisasi berjalan maksimal. Juga sebagai antisipasi menghadapi kemarau dan fenomena El Nino beberapa bulan ke depan.

"Penambahan areal tanam dari pompanisasi ini agar panen kita maksimal. Semua lahan termanfaatkan untuk meningkatkan produksi padi,” ucapnya. (*/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : M. Fathra Nazrul Islam, M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler