Pj Sekda: Kehadiran PPPK Bisa Menjadi Harapan dan Kekuatan Baru Bagi Pemprov Sulsel

Rabu, 03 April 2024 – 22:10 WIB
Pj Sekdaprov Sulsel Andi Muhammad Arsjad. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel

jpnn.com - MAKASSAR - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad mendorong para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di daerah itu menjadi agen perubahan dan kekuatan bagi Pemprov Sulsel.

Menurut dia, saat ini pemerintah daerah tengah dihadapkan dengan tantangan pemerintahan yang sangat kompleks, di satu sisi juga terdapat banyak keterbatasan.

BACA JUGA: Menteri Nadiem Dinilai Paham Amanat UU ASN, Angkat Honorer Menjadi PPPK

"Oleh karena itu, kehadiran para PPPK bisa menjadi harapan dan kekuatan baru bagi Pemprov Sulsel untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang lebih baik, (misalnya) tercermin dengan pelayanan publik kepada masyarakat yang lebih baik,” kata Andi saat menutup secara resmi Orientasi PPPK.

Kegiatan orientasi ini diikuti oleh 3.434 PPPK formasi pengangkatan 2021, yang terdiri atas empat gelombang dengan 37 angkatan. Namun, hanya 3.410 orang yang dinyatakan lulus.

BACA JUGA: Terungkap 2 Penyebab Masalah Guru Honorer Rumit, Banyak yang Belum jadi PPPK

Orientasi PPPK ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dasar kepada para peserta tentang bagaimana sistem penyelenggaraan pemerintahan memberikan pemahaman nilai-nilai dasar dalam rangka pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian dan etika ASN.

Menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045, diharapkan pelibatan para guru untuk mempersiapkan generasi dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan kompetitif. "Kami berharap saudara semua bisa menunjukkan kualitas, inovasi bahwa saudara pantas diangkat sebagai PPPK," ujarnya.

BACA JUGA: Masih Banyak Pemda Belum Mencairkan THR PNS & PPPK, Ini Datanya

"Kami berharap saudara yang sudah mendapatkan orientasi bisa menjadi agent of change atau menjadi aktor perubahan di lingkungan masing-masing, harus mempersiapkan generasi muda kita yang memiliki kepribadian dan etika yang baik,” lanjutnya.

Sama halnya untuk tenaga kesehatan, menjadikan pengentasan stunting sebagai tantangan menyelamatkan generasi.

"Tunjukkan PPPK memiliki pemikiran, inovasi, pola kerja, dan kemampuan pelayanan yang jauh lebih baik," katanya.

Arsjad mengaku saat ini reformasi birokrasi tidak lagi general.

Namun, bagaimana reformasi yang berdampak. 

“Seberapa banyak anggaran, bagaimana dampaknya untuk masyarakat kita. Bagaimana berdampak untuk penurunan kemiskinan, dan lainnya. Kita berharap bisa menjadi reformasi berdampak. Jadi jangan hanya datang, ceklok, pulang. Tapi harus berkinerja,” jelasnya.

Tak lupa, dia juga mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan widyaswara yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para peserta. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler