Pj Walkot Medan Ngamuk Dengar Dengkur Camat saat Rapat

Senin, 23 November 2015 – 06:42 WIB
Randiman Tarigan. Foto: dok/sumut pos

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) angkat suara menyikapi langkah Penjabat Wali Kota Medan Randiman Tarigan, yang menegur bawahannya dengan nada keras saat rapat koordinasi pelaksanaan pengawasan dan pengamanan Pemilihan Wali Kota Medan, Jumat (20/11) kemarin. 

Menurut Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Pol-PUM) Kemendagri Soedarmo, cara seorang pimpinan menegur bawahan, sangat dipengaruhi karakter masing-masing pimpinan. Karena itu ketika itu teguran dimaksudkan sebagai peringatan atas kelalaian, merupakan hal yang wajar meski disampaikan dengan nada tinggi.

BACA JUGA: Sultan HB X tak Mau Ikut Campur

"Enggak apa-apa (menegur bawahan dengan nada keras). Itu kan sifat kepemimpinan. Antara yang satu dengan yang lain kan beda-beda. Sebab kepemimpinan itu adalah seni. Jadi karena itu sebuah seni, maka antara seorang pemimpin yang satu dengan yang lain, itu beda-beda," ujar Soedarmo kepada JPNN, Senin (23/11).

"Kalau ada (pemimpin) marah begitu melihat bawahannya tidur (saat rapat) berarti temperamen tinggi, kan tinggal itu saja," ujarnya.

BACA JUGA: SedangTelepon, Terpeleset, Tenggelam di Sungai, dan...

Meski demikian, Soedarmo berharap kalimat-kalimat teguran yang disampaikan jangan sampai menyadur kata-kata kotor. Karena bagaimana pun, pemimpin adalah panutan bagi bawahannya. 

"Iya (memang kalimat-kalimat yang disampaikan pada saat memberi teguran harus diperhatikan). Tapi memang kadang-kadang segitu banyak pemimpin, pasti ada yang nyeleneh. Enggak mungkin semua sama. Apalagi  basic dan backgroundnya beda-beda," ujar mantan petinggi Badan Intelijen Negara (BIN) ini.

BACA JUGA: Lima Perempuan Calon TKI Ilegal Ditangkap di Sebuah Kos-kosan

Pj Wali Kota Medan Randiman Tarigan diketahui menyemprot para camat, sekretaris camat dan lurah dengan kata-kata pedas, pada rapat koordinasi pelaksanaan pengawasan dan pengamanan Pemilihan Wali Kota Medan, Jumat (20/11) kemarin. 

Saat itu Randiman menegur camat yang tidak hanya tertidur pada rapat, namun juga mendengkur di tengah rapat. Padahal saat itu rapat dihadiri sejumlah pejabat tinggi termasuk dari kepolisian.

"Kalau mau tidur lebih baik Anda keluar dari ruangan ini  dan pulang saja. Kami bukan patung di sini. Saya malu di depan bapak-bapak Kapolres, Dandim, Ketua KPU dan lainnya, karena ulah anda-anda sekalian. Sudah tidur sambil mengorok pula, malu kita jadinya," kata Randiman.

Teguran pedas tidak hanya sampai di situ. Randiman kemudian mengatakan pantas anak buahnya tidur, sebab sudah lama tertidur, sehingga wilayah masing-masing tidak ada yang becus. 

"Ingat ini  akan menjadi pertimbangan bagi saya dalam mengambil keputusan. Kalau karena  kerja keras kalian sampai tertidur, masih bisa dimaklumi. Ini apa hasil kinerja kalian rupanya? Seharusnya kalian malu, Pak Aspem saja yang mimpin pembongkaran papan reklame hampir sampai pagi tidak tidur di ruangan ini. Jadi sekali lagi saya tegaskan, siapa yang ingin tidur silakan keluar.  Tanpa kalian pun Pemko Medan ini tetap jalan, ingat itu,” ujar Randiman. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Bintan Tertimpa Tiang Listrik, Ya Ampun.... Bagian Tubuh dan Kepala Remuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler