jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksuktif CSIIS Dr Sholeh Basyari menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mulai panik.
Hal itu terlihat dari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid alias Gus Jazil soal hasil survei terbaru Indostrategic.
BACA JUGA: 3 Jam Bertemu, Prabowo dan Cak Imin Buka-bukaan terkait Masalah Ini
Riset tersebut menunjukkan bahwa 56,6 persen publik tak akan mengikuti arahan Jokowi terkait sosok capres di Pilpres 2024.
"Itu seperti menggertak Jokowi bahwa capres yang didukungnya bakal kalah, sejatinya PKB panik. Padahal mereka sangat aktif menyodorkan sejumlah road map baik ke Prabowo maupun ke Jokowi," kata Sholeh dalam keterangannya, Minggu(16/7).
BACA JUGA: Berunding dengan Cak Imin soal Cawapres, Prabowo: Ini Keputusan Besar
Menurutnya, PKB dan Cak Imin juga coba menggertak Prabowo Subianto melalui pernyatan tersebut.
"Sementara menggertak ke Prabowo bahwa dia bakal tumbang kalau tidak menggandeng Cak Imin sebagai cawapres sebentuk kegenitan," lanjutnya.
BACA JUGA: Hasto Punya Info soal Rencana Pertemuan Bu Mega dengan Cak Imin
Dia juga menyebutkan di banyak kesempatan PKB terus mendesak agar Prabowo segera mendeklarasikan Cak Imin sebagai cawapresnya.
"Langkah-langkah 'kuda' PKB terkait capres-cawapres umumnya zig-zag, trail and error. Kadang PKB all out menyodorkan Cak Imin. Kadang mendorong tokoh lain seperti Gibran," jelasnya.
Namun, kata Sholeh, tidak satupun tokoh NU disebut-sebut PKB sebagai capres-cawapres.
"PKB enggan menyebut Said Aqil Siroj, Yaqut Cholil Qaumas bahkan Khofifah gubernur Jawa timur kantong suara yang selalu ' dikomersilkan' PKB. Sejumlah hal ini membuat khalayak berasumsi PKB dan Cak Imin mau menang sendiri, genit, panik, dan malas melakukan pembagian kekuasaan," pungkas Sholeh.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid alias Gus Jazil menyoroti hasil survei Indostrategic yang menyebutkan 56,6 persen responden tak akan mengikuti arahan Jokowi terkait sosok capres di Pilpres 2024.
"Jadi, 56 persen dari responden atau kalau disebut tidak akan mengikuti arahan Pak Jokowi terkait dengan Pilpres. Itu kalau diambil mahfum mukhalafah-nya, maka yang didukung Pak Jokowi yang kalah, kira-kira begitu," ujar Jazilul, Jumat (14/7).(mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra