PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting

Rabu, 13 November 2024 – 06:11 WIB
Ketua Bidang Kesehatan Pembina Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dr. Anjar Setya Widarti, MARS dan dr. Lucy Widasari saat Diskusi Nusantara untuk menyambut Hari Kesehatan Nasional di Kantor Pimpunan Pusat PKN, Selasa (12/11/2024). Foto: Humas PKN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Kesehatan Pembina Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dr. Anjar Setya Widarti, MARS mengaku sangat serius menanggapi soal pengentasan stunting di Indonesia.

Berdasarkan data temuannya, banyak hambatan yang harus diselesaikan dan partainya siap mengawal.

BACA JUGA: Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat

“Ini ada beberapa hambatan yang terjadi dari permasalahan stunting. Saya mau coba ambil contoh hal tersebut, ternyata banyak juga daerah-daerah yang menutupi situasi-situasi tentang pergerakan stunting tersebut,” kata Anjar saat Diskusi Nusantara untuk menyambut Hari Kesehatan Nasional di Kantor Pimpunan Pusat PKN, Selasa (12/11/2024).

Narasumber lain dalam diskusi ini adalah dr. Lucy Widasari.

BACA JUGA: Gandeng UNSIKA, Peruri Perkuat Program Penurunan Stunting di Karawang

Anjar menjelaskan salah satu hambatan itu datang dari daerah yang menutupi capaian target stuntingnya sehingga angkanya tidak bergerak.

“Saat ini, dalam penanganannya, beberapa daerah harus melalui mereka dahulu untuk menjalankan program terkait dan tidak berdasarkan riset-riset,” ujar Anjar.

BACA JUGA: Ropiah Tersenyum, Khoiri Bebas Stunting Berkat Program Ketapang Kuning

Anjar yakin jika kegiatan pengentasan stunting tidak dijalankan dengan serius maka dalam waktu 3 tahun target menurunkan angka stunting tidak berhasil.

“Jadi, kita harus mempunyai komitmen bersama mengerjakan secara serius dan fokus dalam pengentasan stunting,” ungkap Anjar.

Senada dengan Anjar, dokter Lucy Widasari menyoroti pentingnya Transformasi Kesehatan sebagai salah satu fondasi untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

“Fokusnya adalah menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” tegas dr.Lucy.

Untuk itu, dr. Lucy mencatat Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) adalah kunci yang diharapkan mampu menjadi langkah awal penurunan target prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2024.

“Kondisi saat ini dalam upaya penurunan stunting belum optimal karena penurunan prevalensi stunting hanya 0,1 persen dalam satu tahun terakhir,” ujarnya.

Oleh karena itu, dia pun mendorong cara agar mendapatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di masa depan dengan bekal yang diberikan saat 1000 hari pertama kehidupan.

"Pencegahan stunting tidak bisa ditunda lagi dan harus difokuskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak, yang merupakan fase paling kritis. Pada tahap ini, upaya pemenuhan gizi, imunisasi, serta kebersihan lingkungan harus dijalankan konsisten agar anak-anak tumbuh sehat," ujar dr. Lucy.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PKN   stunting   Pemerintah   Indonesia  

Terpopuler