PKS dan Golkar Minta KPK Periksa HEW

Kamis, 29 Desember 2011 – 11:45 WIB

JAKARTA - Disebutnya nama adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Hartanto Edhie Wibowo (HEW) yang diduga ikut menerima aliran dana Bank Century, nampaknya menjadi bola panasDua partai internal koalisi yang selalu kritis, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golongan Karya meminta Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa HEW.

"Harus disikap dengan cermat

BACA JUGA: KPUD Belum Siap Pilkada, Banyak Posisi Masih Kosong

Tidak ada urusan dengan koalisi," ujar Aboe Bakar Alhabsy, anggota Fraksi PKS dalam Refleksi Akhir Tahun PKS di Amadeus Cafe, Jakarta, kemarin (28/12).

Menurut Aboe, dalam konteks dugaan keterlibatan HEW, siapapun pihak dari manapun partainya tidak bisa lepas dari jerat hukum
Meski HEW adalah kader dari Demokrat, bukan menjadi halangan bagi PKS untuk meminta KPK memeriksa yang bersangkutan

BACA JUGA: PPP Lirik Cagub Eksternal

?Itu bukan alasan untuk tidak mendorong penegakan hukum,? ujar Aboe.

Wakil Ketua Fraksi PKS M Sohibul Iman menambahkan, KPK harus menelusuri nama-nama baru yang terungkap dalam hasil audit investigatif lanjutan BPK
Selain HEW, memang ada sejumlah nama-nama baru yang disebutkan oleh BPK dalam hasil auditnya."Audit BPK itu bukan akhir dari Century

BACA JUGA: Pilkada 2012 DKI Butuh Koalisi Permanen

Itu tetap jadi pintu masuk," ujar Sohibul.

Menurut dia, jika memang audit investigatif lanjutan BPK tidak memuaskan, DPR melalui tim pengawas kasus bank Century bisa mengajukan mekanisme lainHal itu tidak menutup kemungkinanNamun, saat ini, apa yang sudah disampaikan oleh BPK patut untuk ditindaklanjuti oleh para penegak hukum."Kita ingin diusut tuntasPresiden SBY juga pernah menegaskan itu (Penuntasan Century, red)," tandasnya.

Anggota Fraksi Partai Golkar Nudirman Munir juga meminta KPK untuk bisa melakukan pemeriksaan atas hasil audit investigatif BPKDalam hal ini, KPK jangan lagi menjadi lembaga yang takut untuk memeriksa pihak-pihak yang dekat dengan kekuasaan

"Kami meminta KPK harus sikat siapa pun yang terlibat, mau itu penguasa, HEW, atau siapa pun itu harus disikat sampai ke akar-akarnya," kata NudirmanHal itu sesuai dengan janji pimpinan KPK untuk bisa menuntaskan kasus Bank Century dalam waktu satu tahun.

Sosok HEW selama ini memang diidentikkan dengan adik dari ibu negara Ani Yudhoyono ituDalam laporan audit investigatif lanjutan Century, BPK menemukan transaksi penukaran valas dan penyetoran hasil penukaran valas dari HEW dan SKS (istri HEW)HEW dan SKS adalah nasabah Bank Century sejak Januari 2007

BPK berkesimpulan, transaksi HEW dan SKS itu patut diduga tidak wajar karena AFR, petugas Bank Century, menyatakan tidak pernah menerima fisik valas dari SKS dan HEW untuk ditukarkan ke rupiahNamun, BPK belum menyimpulkan hubungan transaksi ini dengan kasus Century karena belum menemukan sumber dana valas yang ditukarkan.

Terpisah, lingkaran istana merespon hasil audit forensik BPK dengan menyerahkan pada proses hukum yang berlakuMenurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Presiden SBY memiliki sikap yang jelas dalam kasus Bank Century."Beliau memersilakan untuk menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme dan proses hukum yang berlaku di negara ini," katanya.

Dia meminta untuk memercayakan pada lembaga yang kompeten untuk memproses hasil audit tersebut."Bagaimanapun, laporan itu masih tetap akan ada prosesnya dan saya kira tidak sepatutnya kalau kita mengambil kesimpulan dini sebelum dari lembaga resmi," kata Julian.

Saat ditanya respon presiden tentang salah satu anggotanya disebut dalam hasil audit forensik, Julian mengaku tidak bisa menyampaikannyaNamun dia mengasumsikan jika suatu modal pada satu bank dianggap bermasalah atau pailit, tidak serta-merta nasabah bersalah"Jadi tidak berarti rekening seseorang di bank sebagai sesuatu yang bermasalahTapi nanti kita lihat ya," tutur Julian

Senada, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana juga tetap yakin partainya tidak ada kaitan dengan kasus Bank CenturyDia justru menuding, ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengolah kasus tersebut karena masih tidak rela atas kemenangan partainya pada Pemilu 2009 lalu."Mereka gunakan kasus ini karena tidak senang dengan kemenangan kami," ujar Sutan.(bay/fal/dyn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Protes Diperiksa KPK, Mogok Bahas APBN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler