BOGOR - Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta mencibir rencana Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk melakukan reshuffle kabinetMenurut dia, reshuffle bukan solusi terbaik dalam membentuk kabinet yang solid
BACA JUGA: Hatta Pimpin Minggu Ceria PAN di Semarang
Sebab, belum tentu kabinet yang baru bisa lebih baik daripada kabinet sebelumnyaAnis berpendapat, reshuffle malah bisa memicu konflik baru, karena adaptasi harus dilakukan kembali dari awal
BACA JUGA: Komisi Ombudsman Nasional Dipalak Banggar
“Reshuflfe tak akan menyelesaikan masalah, karena asumsinya belum bisa dibuktikanAnis mengatakan, SBY merupakan satu-satunya presiden yang melakukan fit and proper test di Indonesia, di samping membuat fakta integritas dengan menterinya
BACA JUGA: Marzuki Minta KPK Hargai DPR
Seharusnya, jika seleksi menterinya ketat, output-nya harus bagus“Kan seleksi menteri ketat, berarti menteri itu sudah masuk kriteriaNah sekarang buat apa ada reshuffle di tengah jalanLebih baik dipikirkan ulang saja,” tegas dia.Lebih lanjut, Anis mengatakan, apabila kondisi ini terus dibiarkan, akan berakibat kepada kontra produktif para menterinya“Itu pasti dong, mereka (menteri, red) tak akan bisa bekerja dengan baik, karena ketakutan dengan adanya reshuflleSeharusnya yang diperbaiki itu koordinasi di kabinet, karena program kerjanya sudah bagus,” tekan Anis.
Saat disinggung bakal dilengserkannya beberapa menteri dari dari PKS dalam reshuffle kabinet nanti, Anis secara tegas menyatakan bahwa SBY belum pernah mengadakan pembicaraan internal dengan PKSSehingga dapat dipastikan posisi PKS aman
“Presiden tak pernah membicarakan hal tersebut, berarti tak ada masalah dengan kamiLagi pula kita punya kontrak politik khusus dengan SBYJadi jangan main-main dengan reshuffleSebaiknya itu dipikirkan lagi oleh SBY,” jelas Anis(fdy/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Minta KPK Tunda Periksa Banggar
Redaktur : Tim Redaksi