PKS Nilai Demokrat Arogan

Sabtu, 26 Februari 2011 – 17:32 WIB

JAKARTA - Ketua DPP PKS, Nasir Djamil menuding pengurus Partai Demokrat yang getol menyuarakan evaluasi di tubuh Sekretariat Gabungan (Setgab) bersikap aroganBahkan ia menilai tindakan itu ditengarai bentuk mencari muka di hadapan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono

BACA JUGA: Golkar Ingin Dengar Langsung dari SBY



"Saya minta hentikan kegenitan politiknya
Saya khawatir tindakan ini dalam rangka mencari muka ketua dewan pembina, tapi mudah-mudahan tidak seperti itu," kata Nasir Djamil pada diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (26/2)

BACA JUGA: Hasyim Muzadi Tolak Tawaran Pimpin PPP



Kegenitan yang dimaksud Nasir adalah permintaan dari pengurus Partai Demokrat yang mendesak PKS keluar dari Setgab setelah kukuh memperjuangkan penggunaan hak angket di DPR
Namun, hak angket ini ditolak setelah melalui voting terbuka

BACA JUGA: Golkar dan PKS Dinilai di Jalur Konstitusi

Dari 530 anggota DPR yang hadir, pro hak angket hanya mendapatkan 264 suara, sedangkan yang menolak 266 suara. 

"Permintaan ini cenderung arogansiAda yang minta evaluasi, ada yang mengatakan mencederai kaolisi yang seoalah-olah Demokrat itu di atas, padahal di dalam Setgab semua kedudukan sama," kata Nasir

Anggota Komisi III DPR bidangi hukum ini mengatakan sejauh ini tidak ada isyarat dari Presisen SBY untuk melakukan evaluasi di SetgabHanya pengurus Demokrat yang kegenitan saja kata dia meminta evaluasi"Kami berkoalisi dengan Presiden bukan Partai Demokrat," katanya. 

Pada dasarnya kata Nasir, pihaknya sepakat kalau dilakukan evaluasi tapi jangan karena berbeda pendapat dalam penggunaan hak angket mafia pajak kemudian anggota partai peserta koalisi kemudian dipanggil"Yang perlu dievaluasi adalah kemitraan dan kesejajaran," tukasnya

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa membantah tudingan NasirIa justru mempertanyakan siapa sebetulnya bersikap sesama anggota Setgab"Setgab adalah untuk mengapresasi perbedaan pendapatKita tidak pernah mengancamJangan dibalik-balik, yang arogan itu siapa? Tidak ada koalisi yang mau menang sendiri, mau enak sendiri," katanya

Menurut Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR itu, dalam berkoalisi dibutuhkan komitmenSalah satu wujud komitmen itu kata dia, adalah mengawal pemerintahan hingga 2014 termasuk kebijakan dan program agar berjalan dengan baik"Bukan seperti kita dalam satu perahu, ada yang kemudian melubangi perahu dan yang lainnya sibuk mengeluarkan air dari perahu," katanya(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayoritas Konflik Agama Dipicu Non Agama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler