PKS Nilai Ini Hanya Sandiwara

Jumat, 07 Mei 2010 – 18:59 WIB

JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menilai, persetujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dengan jabatan Menteri Keuangan Sri Mulyani selaku managing director World Bank, merupakan penyelesaian kekanak-kanakanApalagi, kata dia, Sri Mulyani saat ini tengah menjalani proses hukum terkait dengan kasus bailout Century senilai Rp 6,7 triliun oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

”Itu penyelesaian kekanak-kanakan

BACA JUGA: 12 Penyokong Teroris Aceh Dibekuk

Tidak menyelesaikan masalah
Negara gak boleh main-main seperti ini

BACA JUGA: Pimpinan DPR Diadukan ke BK

Kan presiden juga mengingatkan kita tidak boleh mengintervensi hukum
Kita ini kalau pidato presiden kita ikuti semua,” kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/5).

Wakil Ketua Komisi III itu mengatakan, masalah Sri Mulyani seharusnya diselesaikan dengan solusi  harus orang dewasa dan pembicaraannya tidak dilakukan sepihak apalagi dengan menyangkut kenegaraan

BACA JUGA: MS Kaban Merasa Iri dengan Sri Mulyani

Kata dia masalah itu harus dibicarakan secara bersama-sama dan kalau ada kesalahan akan dikoreksi.

”Menyelesaikan permasalahan di belakang layar itu selalu tidak sehat bagi demokrasi kita yang sedang menuntut transparansi seluas-luasnyaJadi kita bingung apa arti sandiwara iniCoba anda definisikanAnda membiarkan Bank Dunia mencabut seorang menteri yang sedang di proses hukumLalu di mana rasional itu?,” tanyanya.

Persetujuan itu, menurut Fahri, susah bisa diterima secara akal sehatIa pun mempertanyakan penunjukkan Sri Mulyani dengan posisi direktur pelaksana di Bank Dunia.  Ini yang tidak jelas siapa yang melamar siapa dan siapa yang menyelamatkan"Yang jelas berikanlah keterangan yang transparan, sistem yang terbuka, jangan kita kucing-kucingan,” pungkasnya(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SJ Benarkan Hendak Ditemui Susno di Singapura


Redaktur : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler