BACA JUGA: Mubarok Merasa Tak Pernah Lecehkan Golkar
Hari ini mereka mengundang partai berlambang pohon beringin untuk mematangkan rencana koalisi tersebut"Soal koalisi itu, kami akan membicarakan dalam pertemuan dengan Partai Golkar di kantor DPP PKS
BACA JUGA: Rangkul 12 Parpol, Deklarasikan Blok Perubahan
Itu serius, mana pernah kami tidak serius," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring di gedung KPK, Rabu (25/2)Kedua partai, papar dia, akan sama-sama menghitung untung rugi berkoalisi
BACA JUGA: Pencapresan SBY Bakal Terganjal Prosedur
"Besok (hari ini, Red) akan kami hitung semua itu," tambahnya.Agenda utama lain yang bakal dibahas, terang Tifatul, adalah pembicaraan soal pencalonan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla sebagai presiden"Pak JK baru mendeklarasikan diriTentunya, akan kami ajak bicara juga beliau," jelasnya
Apakah nama Hidayat Nurwahid akan resmi disodorkan dalam pertemuan itu? Tifatul menyatakan, wacana menggandengkan JK dengan Hidayat dalam satu pasangan hanya merupakan salah satu alternatif"Kita lihat saja nanti semuanyaBiar surprise," ucapnya
Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono yang juga hadir di gedung KPK kemarin tak mau terlalu mengomentari rencana pertemuan tersebut"Itu hanya silaturahmi biasa," katanya.
Namun, dia menjelaskan bahwa Partai Golkar dan PKS selama ini sudah sering bergandengan tangan"Kami sudah sering berkoalisi, apalagi di daerah untuk pilkada," ungkap diaJadi, setiap partai sudah memiliki pengalaman untuk bergandengan
Soal koalisi, Partai Golkar masih membuka diri untuk menggandeng partai-partai lain"Kalau formalnya, masih tunggu hasil pemiluJadi, belum ada ikatan formal dalam bentuk koalisi," jelas ketua DPR tersebut.
Di tempat terpisah, Ketua DPP PKS Bidang Politik Mahfudz Siddiq mengakui bahwa koalisi PKS itu memang sudah mengerucutSelain bersama Partai Demokrat, Golkar telah menjadi alternatif terkuat"Ketimbang PDI Perjuangan, basis massa PKS lebih menginginkan kedua partai itu," tutur dia di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/02).
Menurut dia, ideologi yang dimiliki dua partai tersebut lebih mudah diselaraskan dengan PKSKarena itu, pilihan PKS untuk posisi capres yang akan diusung juga lebih mengarah ke SBY, JK, ataupun Sultan"Daripada ke blok M (Megawati, Red), memang lebih mengarah ke tiga alternatif capres tersebutTapi, itu bukan persoalan perempuan atau laki-laki saja," tambah ketua FPKS di DPR tersebut.
Terkait dengan peluang PKS berkoalisi dengan Golkar untuk mengusung JK sebagai capres, menurut Mahfudz, hal itu sangat terbuka lebar"Tapi, kalau masih kayak yoyo, bisa maju tapi bisa mundur lagi, ya repot juga," sindirnya sambil tersenyum(git/dyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golput Pemilu Legislatif bisa Capai 40 Persen
Redaktur : Tim Redaksi