Rangkul 12 Parpol, Deklarasikan Blok Perubahan

Kamis, 26 Februari 2009 – 08:27 WIB
PERUBAHAN- Dua belas partai politik peserta pemilu mendeklarasikan Blok Perubahan, Rabu (25/2), di Hotel Manhattan, Jakarta Selatan. Dua belas parpol tersebut adalah PPRN, Partai Demokrasi Kebangsaan, PSI, PKNU, PNBK, PPPI, Partai Kedaulatan, Partai Pelopor, Partai Hanura, PBR, PDS, dan Partai Matahari Bangsa. Deklarasi dihadiri beberapa ketua umum dan perwakilan partai-partai tersebut. FOTO: RAKA DENNY/JAWAPOS
JAKARTA - Rizal Ramli, terus berupaya memperluas jaringan dukunganSetelah meresmikan Rumah Perubahan --yang menjadi basecamp tim suksesnya, Rizal mendeklarasikan Blok Perubahan

BACA JUGA: Pencapresan SBY Bakal Terganjal Prosedur

Ada 12 parpol peserta Pemilu 2009 yang diajak Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu.
 
"Blok Perubahan adalah gerakan moral dan politik agar pemilu bisa benar-benar mengubah nasib rakyat dan tidak sekadar menjadi momentum pergantian kekuasaan," kata Rizal Ramli di Hotel Manhattan, Jakarta, Rabu (25/2).
 
Menurut dia, masyarakat yang sudah terdaftar sebagai pemilih harus cerdas dalam menggunakan hak pilih
Tak hanya dalam memilih wakil di parlemen, tapi juga pemimpinnya

BACA JUGA: Golput Pemilu Legislatif bisa Capai 40 Persen

"Langkah kami ini memetakan secara jelas mana kekuatan pro perubahan dan mana kelompok status quo," tegasnya.
 
Turut hadir dalam deklarasi itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sejumlah partai
Mereka, antara lain, Bursah Zarnubi (PBR), Erros Djarot (PNBK), Amelia A.Yani (PPRN), Daniel Hutapea (PPPI), Chairul Anwar (PDK), dan Ibrahim Barsah (Partai Kedaulatan)

BACA JUGA: Parpol Kesulitan Cari Lawan Sepadan SBY

Ada juga perwakilan dari PMB, PKNU, PKDI, PDS, Partai Pelopor, dan Partai HanuraTotal ada 12 parpol.
 
Rizal menyampaikan, Blok Perubahan akan mendorong terselenggaranya pemilu yang demokratis dan berkualitasSalah satunya mengawasi dan mencegah munculnya tindakan-tindakan yang justru antidemokrasi.
 
Dia mencontohkan pilkada Jatim yang ditudingnya penuh rekayasa, mulai kloning NIK (nomor indeks kependudukan), nama dan umur pemilih, sampai manipulasi jenis kelamin"Kami meminta KPU tidak membiarkan itu terjadi lagi di pemilu legislatif dan pilpres," ujarnya.
 
Dalam kesempatan itu, Rizal tidak menampik kemungkinan bahwa Blok Perubahan akan bermetamorfosis menjadi basis dukungan bagi dirinyaMeski begitu, dia menegaskan, proses menuju ke sana masih panjang.
 
"Kami belum membicarakan soal capresFaktanya, dari 12 parpol ini, tidak seluruhnya mendukung saya sebagai capresMemang ada yang sudahTapi, ada juga yang belum dan masih menimbang-nimbang," katanya.
 
Meski begitu, Rizal mengaku tidak mempermasalahkan realitas politik tersebut"Asalkan, sudah ada kesamaan hati dan pikiran untuk bersama-sama mendorong perubahan," ujarnya.
 
Apakah Blok Perubahan (Blok P) itu dimaksudkan untuk menghadapi Blok S (SBY), Blok M (Megawati), atau Blok J (Jusuf Kalla)? "Kami tidak bermaksud bersaing dengan siapa punDeklarasi ini tidak ada kaitannya dengan pihak lain," jawab Rizal, lantas tertawa.
 
Amelia A.Yani menegaskan, keputusan soal capres dan cawapres dari parpolnya bergantung pada hasil pemilu legislatif"Tapi, kalau sekarang saja kami sudah bisa duduk bersama, tentunya ada kemungkinan berkoalisi," ujarnya.
 
Bursah Zarnubi menambahkan, semua parpol yang bergabung di Blok Perubahan sangat menginginkan perubahan politik"Deklarasi sekarang bisa saja berkembang ke sejumlah agenda yang lebih besar," tegasnya(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Belum Tentu Capres Golkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler