BACA JUGA: Pencapresan SBY Bakal Terganjal Prosedur
Ada 12 parpol peserta Pemilu 2009 yang diajak Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu."Blok Perubahan adalah gerakan moral dan politik agar pemilu bisa benar-benar mengubah nasib rakyat dan tidak sekadar menjadi momentum pergantian kekuasaan," kata Rizal Ramli di Hotel Manhattan, Jakarta, Rabu (25/2).
Menurut dia, masyarakat yang sudah terdaftar sebagai pemilih harus cerdas dalam menggunakan hak pilih
BACA JUGA: Golput Pemilu Legislatif bisa Capai 40 Persen
"Langkah kami ini memetakan secara jelas mana kekuatan pro perubahan dan mana kelompok status quo," tegasnya.Turut hadir dalam deklarasi itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sejumlah partai
BACA JUGA: Parpol Kesulitan Cari Lawan Sepadan SBY
Ada juga perwakilan dari PMB, PKNU, PKDI, PDS, Partai Pelopor, dan Partai HanuraTotal ada 12 parpol.Rizal menyampaikan, Blok Perubahan akan mendorong terselenggaranya pemilu yang demokratis dan berkualitasSalah satunya mengawasi dan mencegah munculnya tindakan-tindakan yang justru antidemokrasi.
Dia mencontohkan pilkada Jatim yang ditudingnya penuh rekayasa, mulai kloning NIK (nomor indeks kependudukan), nama dan umur pemilih, sampai manipulasi jenis kelamin"Kami meminta KPU tidak membiarkan itu terjadi lagi di pemilu legislatif dan pilpres," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Rizal tidak menampik kemungkinan bahwa Blok Perubahan akan bermetamorfosis menjadi basis dukungan bagi dirinyaMeski begitu, dia menegaskan, proses menuju ke sana masih panjang.
"Kami belum membicarakan soal capresFaktanya, dari 12 parpol ini, tidak seluruhnya mendukung saya sebagai capresMemang ada yang sudahTapi, ada juga yang belum dan masih menimbang-nimbang," katanya.
Meski begitu, Rizal mengaku tidak mempermasalahkan realitas politik tersebut"Asalkan, sudah ada kesamaan hati dan pikiran untuk bersama-sama mendorong perubahan," ujarnya.
Apakah Blok Perubahan (Blok P) itu dimaksudkan untuk menghadapi Blok S (SBY), Blok M (Megawati), atau Blok J (Jusuf Kalla)? "Kami tidak bermaksud bersaing dengan siapa punDeklarasi ini tidak ada kaitannya dengan pihak lain," jawab Rizal, lantas tertawa.
Amelia A.Yani menegaskan, keputusan soal capres dan cawapres dari parpolnya bergantung pada hasil pemilu legislatif"Tapi, kalau sekarang saja kami sudah bisa duduk bersama, tentunya ada kemungkinan berkoalisi," ujarnya.
Bursah Zarnubi menambahkan, semua parpol yang bergabung di Blok Perubahan sangat menginginkan perubahan politik"Deklarasi sekarang bisa saja berkembang ke sejumlah agenda yang lebih besar," tegasnya(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Belum Tentu Capres Golkar
Redaktur : Tim Redaksi