JAKARTA - Isu reshuffle yang mendekati babak akhir nampaknya membuat Partai Keadilan Sejahtera juga mulai mempertimbangkan keputusan finalnyaHasil pertemuan sejumlah petinggi PKS pada Rabu (12/10) malam, salah satunya memutuskan kesiapan partai berlambang bulan sabit kembar itu untuk keluar dari koalisi.
:POLLING Pertemuan sejumlah petinggi PKS itu dikabarkan dihadiri pengurus DPP, para Menteri PKS, Majelis Syura, MPP, dan Dewan Syariah PKS
BACA JUGA: Pemda tak Ajukan Formasi CPNS, Pusat Bersyukur
Informasi yang beredar, pertemuan itu membahas secara khusus isu reshuffle yang terus menyeret sejumlah menteri PKS"Jika satu saja menteri dicopot, maka PKS siap keluar dari koalisi," kata sumber internal Jawa Pos, kemarin (13/10)
BACA JUGA: Lancarkan E-KTP, Mendagri Sebar Petugas ke Lapangan
Menurut sumber itu, PKS sekaligus akan memerintahkan seluruh menteri dari PKS untuk juga mengundurkan diri, jika ada salah satu menteri PKS yang diganti.Namun, munculnya keputusan itu langsung dibantah oleh Wakil Ketua Bidang kebijakan Publik DPP PKS Agus Purnomo
BACA JUGA: Mendagri Putuskan Pulau Berhala Milik Jambi
Namun, hal itu bukan menjadi keputusan akhir rapat"Rapat itu baru pertemuan saja, tidak ada keputusan penting," ujarnya ditemui di gedung parlemen, Jakarta kemarin.Menurut dia, rapat lanjutan sedianya akan digelar pada hari ini, yang kembali membahas reshuffleSelain para pengurus yang hadir pada rapat Rabu malam, rapat akan dihadiri oleh para pengurus DPW PKS dari seluruh daerahPara pengurus di tingkat pusat ini akan meminta pendapat dari pengurus dari terkait posisi PKS di kabinet.
"Kami akan minta pendapat daerah, kalau tetap (di kabinet) seperti apa, kalau dikurangi (menteri) seperti apa," jelasnyaRapat lanjutan sejatinya sudah berjalan kemarin (13/10)Rapat itu membahas persiapan isu yang akan dibahas pada rapat hari ini"Pertemuan hari ini (kemarin) informal sajaSambil buka puasa," tandasnya.
Menanggapi sikap PKS tersebut, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengingatkan, agar setiap kekuatan politik apapun di koalisi tidak berusaha mendikte presiden terkait penyusunan formasi kabinet terbaru"Tidak perlu main ancam, jika pilihan PKS faktanya begitu terbuka," sesal Ramadhan
Meski demikian, pihaknya tetap mempersilahkan pilihan sikap apapun yang akan dipilih PKS"Silahkan PKS lakukan dan ambil pilihan, bebas, keputusan sendiri," tandasnya.
Hingga saat ini, PKS menempatkan empat kadernya di kabinetYaitu, Menteri Pertanian Suswono, Mensos Salim Segaf Al Jufri, Menkominfo Tifatul Sembiring, dan Menristek Suharna SuryapranataDari keempat posisi tersebut sempat santer disebut-sebut kalau presiden setidaknya akan mengurangi satu jatah menteri untuk PKSPosisi Menkominfo Tifatul Sembiring yang paling kencang dikabarkan terancam
Di sisi lain, jika benar ancaman PKS keluar koalisi direalisasikan kalau salah satu kadernya dicopot, maka hampir bisa dipastikan dinamika politik, khususnya di parlemen akan semakin dinamisPKS yang memiliki 57 kursi di DPR atau setara 10,17 persen akan memberi warna yang berarti terhadap peta politik
PKS akan bergabung dengan PDI PErjungan, Partai Gerindra, dan Partai Hanura yang selama ini sudah lebih dulu berada di luar kekuatan pemerintah. Total kekuatannya menjadi 194 kursi (34 persen) dari 560 kursi yang ada(bay/dyn)
Wajah Baru di Kabinet
Wajah Baru di Kabinet *)
- Wakil Menlu Wardana (mantan Dubes RI untuk Singapura), menggantikan Triyono Wibowo.
- Wakil Menkes Ali Gufron Mukti (dekan Fakultas Kedokteran UGM), pos baru.
- Wakil Menbudpar Sapta Nirwandar (Dirjen Pemasaran Kemenbudpar), pos baru.
Bakal Dicopot:
Menko Kesra Agung Laksono (Golkar)
Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh (PD)
Menhub Freddy Numberi (PD)
Menpera Suharso Monoarfa (PPP)
Menkeu Agus Martowardojo (profesional)
Menkum HAM Patrialis Akbar (PAN)
Menteri BUMN Mustafa Abubakar (profesional)
Bakal Digeser:
Menag Suryadharma Ali (PPP)
Mendiknas MNuh (profesional)
Kepala BKPM Gita Wirjawan (profesional)
Menkop UKM Syarif Hasan (PD)
Wakil Menkeu Anny Ratnawati (profesional)
Nama Baru:
Sharif Cicip Sutardjo (Golkar)
Amir Syamsudin (PD)
Karen Agustiawan (profesional)
*) Informasi hingga tadi malam pukul 23.00
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen di Kemenkeu Bantah Akrab dengan Sindhu
Redaktur : Tim Redaksi