PKS Siapkan Hidayat Cawapres Kalla

Amien: Partai Golkar Layak Usung Capres

Senin, 23 Februari 2009 – 10:15 WIB
MAKASSAR- Dukungan parpol lain terhadap usul pencapresan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla terus mengalirKali ini datang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

BACA JUGA: Tanpa NPWP, Caleg Bisa Dipidana

Partai berlambang dua bulan sabit dan padi itu mengusulkan Hidayat Nurwahid sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Kalla.
 
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Anis Matta mengatakan, pencalonan Kalla merupakan terobosan baru
"Untuk kali pertama orang luar Jawa diusung menjadi calon presiden

BACA JUGA: Perppu Pemilu Payungi Tiga Masalah

Bagi saya, pencapresan itu sekaligus menghilangkan sekat Jawa dan luar Jawa
Itu juga bisa membuka pilihan-pilihan baru bagi masyarakat," kata Anis di sela-sela bedah buku karyanya yang berjudul Serial Cinta di gedung STIA-LAN, Makassar, Minggu (22/2).
 
Menurut Anis, internal PKS sepakat membicarakan capres setelah Pemilu Legislatif 2009

BACA JUGA: Panwaslu Semprit Mantan Ketua KPK

Meski demikian, jauh-jauh hari dia menawarkan Hidayat Nurwahid (HNW) sebagai pendamping JK"Komposisi JK-HNW ini bisa sangat kuat pada Pilpres 2009Secara geopolitik, pasangan ini paling layak karena mewakili Jawa dan luar Jawa," jelasnya.
 
Ditanya apakah DPP PKS sudah punya langkah konkret untuk mewujudkan koalisi Kalla-Hidayat, Anis mengulangi pernyataannya bahwa PKS membicarakan pencapresan setelah pemilu legislatifYang pasti, lanjut Anis, PKS bakal serius menjalin komunikasi dengan Partai Golkar untuk meloloskan paket Kalla-Hidayat
 
Dari Magetan, Jawa Timur, pernyataan Kalla yang maju sebagai capres menuai apresiasi dari Ketua Majelis Penasihat Partai DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien RaisDia juga berharap, langkah Kalla itu tidak berhenti di tengah jalan"Sangat betul jika JK maju sendiriPolitikus itu seharusnya mempunyai pendirian, jangan hanya mau jadi nomor duaGolkar itu kan masuk partai besar," kata Amien setelah mengisi acara dialog interaktif di radio Bagaskara Magetan Minggu (22/2)

Sebelum dialog di radio tersebut, mantan ketua MPR itu menghadiri milad ke-99 Muhammadiyah di GOR Ki Mageti dan jamuan makan bersama di rumah dinas bupati Magetan.
 
Menurut dia, langkah tiga partai besar, yakni Partai Golkar, PDIP, dan Partai Demokrat, untuk mengusung capres sendiri-sendiri tidak salahHanya, dia mengimbau nanti setelah memiliki capres sendiri, mereka bisa bertarung secara fair"Saya kira cukup baik jika partai besar itu punya calon terbaiknya untuk menghasilkan cetak biru bagi negara Indonesia,," jelasnya.
 
JK dan Partai Golkar, lanjut Amien, harus bisa berkaca pada pengalaman sebelumnyaKetika berkoalisi dengan Partai Demokrat, menurut dia, Golkar terkesan hanya seperti "partai rental"  yang disewa dengan imbalan tertentu"Itu patut disayangkan untuk partai sebesar GolkarHanya karena imbalan sekian miliar rupiah, memperoleh dukungan itu jelas tidak mendidik," tutur Amien.
 
Ketika ditanya apakah dia maju menjadi capres, mantan ketua MPR itu masih menyatakan wait and seeSedikit berkelakar, dia menyatakan siap untuk berada di kursi cadangan, itu pun kalau diminta"Saya memperhitungkan momen duluKalau masalah orang membicarakan usia saya yang mulai senja, itu tidak jadi masalahSebab, saat ini saya masih sehat dan bisa memberikan kontribusi untuk negara,"paparnya.
 
Amien sempat pula menyoroti sikap SBY selaku presiden yang dinilai terlalu berlebihan menanggapi reaksi keras kubu Golkar terkait pernyataan Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Achmad Mubarok yang dianggap telah melecehkan Golkar"Seorang presiden itu terlalu dini mengurusi hal-hal yang terlalu remeh dan tidak perlu,"jelasnya(sap/ota/jpnn/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Cari Cawapres dari Jawa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler