jpnn.com, JAKARTA - Perubahan pola perilaku pasar atau shifting market global dari konvensional ke digital menjadi peluang sekaligus tantangan untuk sebagian besar pelaku industri dalam negeri.
Menurut data yang dirilis IMD Digital World Competitiveness Ranking 2018 dari hasil survey sebanyak 63 negara, Indonesia menempati peringkat ke 62 atau berada di posisi kedua terakhir setelah Venezuela terkait implementasi industry 4.0, atau dengan kata lain tertinggal jauh dalam hal ekonomi digital.
BACA JUGA: Gojek Dorong 35.000 UMKM Naik Kelas Lewat Pelatihan Digital
Hal tersebut tentunya menjadi tantangan yang tak hanya bagi pihak pemerintah, melainkan para pelaku ekonomi untuk bisa mengejar ketertinggalan tersebut.
Berangkat dari hal tersebut, OneAcademy Indonesia yang merupakan pionir lembaga edukasi digital economy menghadirkan platform ‘DealShaker.id’.
BACA JUGA: Menaker: Manfaatkan Medsos untuk Bisnis Ritel dan UMKM, Jangan Sebarkan Hoaks
Platform itu akan pasarkan produk UMKM Indonesia ke ratusan negara di dunia.
"DealShaker.ID berbeda dengan ecommerce lain karena akan mendukung promosi produk-produk Indonesia ke mancanegara dan para produsen Indonesia termasuk UMKM untuk memasarkan produk-produk Indonesia ke jaringan DealShaker.ID di 194 negara. Kami balik Indonesia sebagai negara produsen dan pemain pasar global, bukan sekadar jadi pasar konsumen," kata Sulistya Putra Founder dan CEO OneAcademy Indonesia di launching ‘DealShaker.ID’
BACA JUGA: Produksi UMKM Terkendala SDM
Dia memastikan hadirnya DealShaker.ID akan membantu pemerintah meningkatkan inklusi digital dan inklusi keuangan dari 25 persen jadi 75 persen.
"Ini artinya akan semakin banyak rakyat Indonesia mendapat akses jasa keuangan dan perdagangan dengan solusi digital. Hal ini akan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan ketahanan ekonomi nasional secara signifikan," ungkap Sulistya.
Bersamaan dengan launching DealShaker.ID, turut pula digelar kegiatan Digital Transformation Workshop berjudul "Digital Business Strategy and Ecommerce Revolution" serta penandatanganan kerjasama proyek-proyek DealShaker.ID senilai lebih dari Rp 1 triliun.
Proyek tersebut meliputi HTI Aceh seluas 106 ribu hektar, perkebunan kelapa sawit di Molowari Sulawesi Tengah 10.776 hektar, One Eco Resort Manado 50 hektar Sertifikat Hak Milik.
Kemudian perjanjian kerja sama yang ditandatangani Sulistya bersama Erbe Sentanu Direktur Kata Hati Institute, Adji Hoesodo Direktur Global Profeneur University, Robin Sitaba (Direktur PT Global Trust Abadi), I Dewa Gede Ngurah (Ketua Koperasi Inti Prana Bali, dan Jimmy Kamajaya (Prinsipal Galaxy Kelapa Gading), Budi Yuwono, MBA (Direktur SQ Reformation), dan Agus Nugraha (Chairman OneAcademy Indonesia).
Pada acara tersebut diadakan pameran DealShaker Mini Expo Jakarta yang diikuti oleh para mitra merchant DealShaker Indonesia.
Berbagai produk menarik dipasarkan meliputi kerajinan tangan karya UKM Indonesia, fashion unik, herbal Indonesia, kain tenun asli Flores, suvenir Bali, kopi sarang walet, penghemat BBM, produk kosmetik, hingga properti.
Semuanya bisa dibeli tanpa uang tunai melainkan via HP dengan voucher digital ONE yang antiinflasi. Saat ini DealShaker.ID memiliki 96.000 merchant lebih. Target tahun ini mencapai lebih dari 100.000 merchant.
Dalam acara tersebut, juga diserahkan penghargaan Kata Hati Institute Award bagi OneAcademy Indonesia sebagai pionir edukasi Digital Economy Indonesia.
"OneAcademy Indonesia memiliki kurikulum edukasi Digital Economy terlengkap dan menyajikannya dalam kuliah umum di berbagai universitas," ujar Erbe Sentanu Founder Kata Hati Institute.
Info layanan masyarakat gratis dapat diakses di https://t.me/dealshakerinfo. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelni Bantu Angkat UMKM via Redpack
Redaktur & Reporter : Natalia