jpnn.com - PALEMBANG - Sriwijaya FC akan kembali bertemu dengan lawan yang dihadapi di pekan pamungkas putaran pertama Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016, Pusamania Borneo FC pada 27 Aguntus mendatang.
Pelatih Sriwijaya FC Widodo Cahyono Putro pun menuntut lini depan timnya jangan suka membuang peluang lagi. Apalagi, tim yang menjamu mereka nanti bukan tim sembarangan. Ponaryo Astaman dkk sedang on fire setelah pekan lalu mampu mempermalukan Arema Cronus di depan pendukungnya sendiri.
BACA JUGA: Ya Ampun! Masih Saja Ribut soal Tuan Rumah Kongres PSSI
"Pusamania sedang semangat-semangatnya. Kemenangan dari Arema pasti memotivasinya di laga nanti. Sudah tidak boleh lagi membuang peluang. Setiap peluang harus bisa dimanfaatkan menjadi gol," tegas Widodo seperti diberitakan Sumatera Ekspress (Jawa Pos Group), hari ini (25/8).
Saat melawan Bali United pekan lalu, Sriwijaya FC mampu memberikan ancaman 10 kali. Tiga di antaranya on target. Tapi, tidak satu pun berbuah gol. Demikian juga saat jamu Arema Cronus. Delapan kali penyerang Sriwijaya FC mengirim tembakan yang separo di antaranya on target. Tapi hanya satu yant berbuah gol hingga akhirnya dipaksa main imbang 1-1 oleh Arema.
BACA JUGA: Atlet Taekwondo Ini Pede Dapat Medali Emas di PON Jabar
Widodo mengakui, dengan banyak bikin gol akan membuka peluang tim berjuluk Laskar Wong Kito menuju gerbang kemenangan. Karena itu, selama di Bali, efektifitas kinerja lini depan menjadi sorotan utama untuk dibenahi.
Modifikasi serangan dilakukan untuk memanjakan striker Alberto Goncalves maupun Hilton Moreira. Lini kedua juga diharapkan bisa menjadi pemecah kebuntuan saat para striker kesulitan buka pertahanan lawan.
BACA JUGA: Di Balik Kisah Si Bandros, Bus Pengarak Juara Olimpiade Rio 2016
"Tim ini sebenarnya sudah jadi. Sudah bisa buat banyak peluang. Tinggal ketajaman lini depan saja butuh dipoles terus," terangnya. "Saya tidak tahu apa penyebabnya banyak peluang terbuang karena itu berpulang pada individu pemain," tegasnya.
Hingga pekan ke-16, Sriwijaya FC sudah mengancam gawang lawan sampai 146 kali. Separonya on target. Dari sekian angka itu, 25 di antaranya menjadi gol. Statistik ini lebih ungul ketimbang PBFC yang hanya lakukan 139 tembakan ke gawang lawan dan 58 di antaranya on target. Sekalipun secara materi pemain, kedua tim sama bagusnya.
Widodo juga menuntut anak asuhnya untuk menjaga keseimbangan dalam bermain. Menyerang dan bertahan harus imbang. Agar bisa seimbang, pemain harus bisa mempercepat proses transisi. Baik itu dari menyerang ke bertahan atau sebaliknya. "Tapi untuk dapatkan tiga poin tetap harus optimis. Harus bisa karena jarak kita terlalu lebar dengan pemuncak klasemen," tegasnya. (kmd/ion/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Juara Olimpiade, Felipe Bersemangat Bantu Lazio
Redaktur : Tim Redaksi