Pleidoi Kuat Ma'ruf Singgung Tuduhan Perselingkuhan dan Yosua Baik Hati

Selasa, 24 Januari 2023 – 12:22 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kuat Maruf. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kuat Ma'ruf merasa heran dirinya disebut telah berselingkuh dengan Putri Candrawathi.

Hal itu disinggung Kuat Ma'ruf saat membacakan pleidoi atau pembelaan atas tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (25/1).

BACA JUGA: Pakar Hukum Pidana Mengulas Peluang Ferdy Sambo Divonis Level Satu, Simak!

"Yang lebih parah di media sosial, saya dituduh berselingkuh dengan Ibu Putri," kata Kuat di ruang sidang.

Kuat semula mempertanyakan alasan dirinya dituduh ikut merencanakan pembunuhan Brigadir J.

BACA JUGA: Profesor Terkenal pun Heran Richard Eliezer Dituntut Lebih Berat dibanding Putri Candrawathi, Bonus?

"Apakah karena saya sulit memahami yang ditanyakan kepada saya, maka membuktikan saya ikut merencanakan pembunuhan kepada almarhum Yosua?" tanya Kuat Ma'ruf.

Kuat Ma'ruf juga mengatakan apakah tuduhan itu lantaran dirinya kerap menjawab tidak sesuai dengan pertanyaan, sehingga dirinya dianggap berbohong dan tidak jujur.

BACA JUGA: Merespons Ibunda Richard Eliezer, Presiden Jokowi: Bukan Hanya Kasus FS Saja…

"Saya sudah ditahan kurang lebih lima bulan dan selama itu juga saya sudah dituduh sebagai orang yang ikut merencanakan pembunuhan kepada almarhum Yosua," kata Kuat.

Kuat Ma'ruf juga mengaku sangat bingung dan tidak percaya atas kejadian yang menimpanya.

"Karena bagaimana pun juga saya punya anak dan istri, yang pastinya berdampak pada mereka," kata Kuat.

Kuat Ma'ruf juga sempat mengatakan almarhum Yosua berperilaku baik kepadanya.

"Saya bahkan saat saya dua tahun tidak bekerja dengan Bapak Ferdy Sambo, almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rezekinya, karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah," tutur Kuat.

Kuat mengaku sangat bodoh sehingga mudah dimanfaatkan oleh penyidik untuk mengikuti sebagian BAP (berita acara pemeriksaan) dari Bharada Richard Eliezer.

"Saya yang merasa bingung dan tidak mengerti dengan semua proses persidangan yang sedang berjalan," ucap Kuat.

Kendati bingung, Kuat Ma'ruf mengaku tetap berusaha untuk menjalankan proses persidangan, meski sampai saat ini tidak mengetahui kesalahan apa dan kenapa dituduh ikut dalam perencanaan pembunuhan almarhum Yosua

"Demi Allah saya bukan orang sadis tega dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang apalagi orang yang saya kenal baik dan pernah menolong saya," tutur Kuat Ma'ruf.

Pada persidangan pekan lalu, JPU memohon kepada majelis hakim agar menjatuhkan hukuman delapan tahun penjara kepada Kuat Ma'ruf. (cr3/jpnn)


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler