JAKARTA - PT Perusahaaan Listrik Negara (Persero) berkomitmen memasok listrik untuk tiga produsen semen yaitu Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa dengan harga USD 8,9 sen/kWhDengan harga itu, PLN akan memberikan layanan premium
BACA JUGA: Kartika Pesan 30 Pesawat Sukhoi
"Dengan level layanan yang ditawarkan PLN ini masih lebih murah dibandingkan jika mereka membangun pembangkit sendiri," ujar Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan saat penandatangan kerjasama PLN dengan Semen Gresik Group (SGG) di gedung Kementerian BUMN kemarinSinergi strategis antara PLN dengan tiga pabrik semen besar ini merupakan langkah lanjutan dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah ditandatangani bersama pada bulan Juli 2009 lalu
BACA JUGA: Berburu Alat Detektor Kebocoran Gas
"Nantinya, PLN akan memberikan layanan dengan konsep B to B (business to business) dengan pelayanan tertentu berdasarkan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati bersama," tuturnya.Pelayanan itu diantaranya meliputi jaminan kepastian penyambungan, jaminan tingkat ketersediaan tanpa terkena Load Curtailment (pengurangan beban bila terjadi krisis daya), jaminan kualitas tegangan, keandalan yang tinggi dan adanya skema pinalty atas keandalan
Saat ini, daya terpasang (eksisting) di tiga lokasi pabrik semen Tuban, Padang dan Tonasa sekitar 252 MVA (Mega Volt Ampere)
BACA JUGA: Sudah Gelontorkan Rp. 1,8 M
Diperkirakan dalam tiga tahun ke depan, ketiga pabrik semen itu membutuhkan tambahan daya sekitar 187 MVA"Dalam skema kerjasama penyediaan tenaga listrik bagi SGG, PLN menawarkan level pelayanan premium (premium service)," terangnya.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar menambahkan, dengan adanya sinergi yang strategis antara pabrik listrik dengan pabrik semen ini, diharapkan dapat lebih mendorong peningkatan produksi semen dari SGG dengan pengelolaan yang lebih terfokus"Kerja sama ini juga membuktikan bahwa PLN mampu menyediakan layanan prima bagi pelanggan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Manajemen Resiko PLN, Murtaqi Syamsudin mengungkapkan, saat ini ada 12 perusahaan yang ingin membangun pembangkit listrik mandiri dengan konsep Independent Power Producer (IPP)"Yang sudah diverifikasi BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) ada 12, jadi tinggal dituangkan dan ini sedang diajukan ke menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral)," ungkapnya.
Dia menambahkan, pengajuan itu sudah dilakukan sejak tahun 2005Dari 12 IPP tersebut sudah ada satu IPP yang dipreoses oleh Kementerian ESDM, sementara 11 IPP lainnya segera diajukanDia menargetkan seluruh amandemen PPA (Power Purchase Agreement) dari IPP ini rampung pada Agustus mendatang"Target AgustusYang 11 kita juga berharap Agustus juga selesai karena arahannya begitu," jelasnya(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuding Pertamina Lamban
Redaktur : Tim Redaksi