jpnn.com - JAKARTA – Enam kreditor memberikan pinjaman kredit sindikasi kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 12 triliun.
Enam kreditor PLN tersebut adalah Bank Mandiri, BRI, BCA, Maybank, Sarana Multi Infrastruktur, dan Indonesia Eximbank.
BACA JUGA: Ini Sektor-sektor Ekonomi yang Bakal Melesat 2017 Nanti
Kredit sindikasi itu bertenor hingga sepuluh tahun. Yang bertindak sebagai lead arranger adalah Bank Mandiri.
Kredit tersebut digunakan untuk mempercepat penyelesaian megaproyek 35.000 mw.
BACA JUGA: Termasuk Terbaik di Dunia, Rupiah Terbaru Susah Dipalsukan
”Penandatanganan kredit investasi Rp 12 triliun itu menunjukkan bahwa kami terus bekerja keras menyediakan listrik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan pertumbuhan ekonomi nasional,’’ ujar Dirut PLN Sofyan Basir di Hotel Fairmont, Jakarta, kemarin (19/12).
Menurut mantan Dirut BRI tersebut, PLN berupaya mempercepat penyelesaian proyek 35 ribu mw dengan percepatan penyelesaian pembangunan pembangkitan, transmisi, dan distribusi.
BACA JUGA: Fakta-fakta Menarik di Balik Pecahan Rupiah yang Baru
Kebutuhan investasi kelistrikan di tanah air terus meningkat.
Sumber dana untuk membiayai kebutuhan investasi itu terdiri atas berbagai sumber, termasuk internal dan pinjaman.
Sofyan menegaskan, PLN berupaya menyelesaikan tugas pembangunan infrastruktur kelistrikan dan harus dibarengi dengan strategi pendanaan yang prudent serta konservatif.
”Di antaranya, terus memperbesar porsi pendanaan dalam negeri pada portofolio pinjaman PLN,’’ imbuhnya.
Korporasi juga berupaya memaksimalkan porsi rupiah dalam pendanaan agar terus mengurangi eksposur valas.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa sumber pendanaan valas masih diperlukan mengingat keterbatasan likuiditas pendanaan rupiah.
Perjanjian kredit ditandatangani Sofyan bersama enam direktur masing-masing kreditur sindikasi bank maupun lembaga pembiayaan tersebut. (dee/c16/noe/jos/jpnn
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saham-saham Gorengan Bakal Bergerak Lincah
Redaktur : Tim Redaksi