PLN Dapat Utang Valas Rp 1 T

Selasa, 28 Desember 2010 – 02:02 WIB
Dirut PLN Dahlan Iskan (berkemeja biru kedua dari kiri) bersama sejumlah direktur bank yang tergabung dalam sindikasi perbankan usai penandatanganan perjanjian kredit pendanaan proyek pembangkit 10.000 MW fast track program tahap I, Senin (27/12). Foto : Arundono/JPNN

JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menggandeng empat bank nasional untuk mendanai proyek transmisi program pembangkit listrik 10.000 MW (fast track program/FTP) tahap IEmpat bank tersebut akan mendanai porsi valas senilai Rp 1 triliun.
      
"Keberhasilan ini akan memacu semangat dan kerja keras PLN dalam penyelesaian konstruksi proyek pembangkit dan transmisi FTP 10.000 MW sehingga dapat beroperasi sesuai target yang diharapkan," ujar Direktur Utama PLN Dahlan Iskan di kantor PLN Pusat, Senin (27/12).

Empat bank tersebut adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan Bank BCA

BACA JUGA: PLN Gaet 4 Bank, Pinjaman Rp1,067 T

Keempat bank papan atas itu bakal mendanai porsi valas ekivalen Rp 1.067.683.579.600
Pendanaan itu digunakan untuk proyek transmisi milik PLN berupa Gardu Induk Gas Insulated & Under Ground Cable Switchgear PLTU 1 Banten-Suralaya dan  Conventional Substation PLTU 1 Banten-Suralaya di Pulau Jawa.

"Proyek yang didanai bank nasional ini akan menghemat biaya operasi PLN Rp 3 triliun per tahun karena bisa menggantikan pembangkit berbahan bakar minyak yang mahal dengan pembangkit berbahan bakar batu-bara yang lebih murah," lanjutnya.

Dengan ditandatanganinya kredit porsi valas itu, seluruh komitmen pendanaan untuk proyek transmisi terkait FTP telah diperoleh PLN

BACA JUGA: Danamon Tambah Konter Simpan Pinjam

Sebelumnya, pada Desember 2009 telah diteken pendanaan porsi rupiah untuk proyek transmisi FTP antara PLN dengan BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BCA
"Hal ini tentunya sangat strategis dalam memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik untuk menyokong pertumbuhan ekonomi nasional," tambahnya.
      
Dalam waktu dekat, PLN akan meneken dua perjanjian kredit lain untuk tiga proyek PLTU FTP sebagai penutup dari serangkaian perjanjian kredit perbankan yang dilakukan PLN dalam mendukung pendanaan proyek FTP

BACA JUGA: Genjot Proyek Pembangkit, PLN Gandeng 4 Bank

"Pendanaan proyek itu dijamin sepenuhnya oleh pemerintah," timpal Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto.

Presdir BCA Djohan Emir Setijoso mengatakan, partisipasi BCA merupakan wujud penuh perseroan dalam berbagai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia"Pembangunan Transmisi Paket 3 (AREVA) merupakan proyek yang diperuntukan bagi kepentingan negara dan rakyat banyakKami bangga bisa mengambil bagian dalam proyek ini," tuturnya.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengungkapkan, untuk memenuhi permintaan listrik nasional serta mendukung pertumbuhan ekonomi, PLN mendapat penugasan dari pemerintah melalui Perpres No 71/2006 sebagaimana telah diubah dengan Perpres No 59/2009"Yaitu untuk membangun sejumlah pembangkit listrik berbahan bakar batu-bara," terangnya.

Di antaranya, 36 pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, 10 di Jawa dan 26 di luar Jawa, beserta proyek transmisinya termasuk dalam FTP tahap I"Salah satu proyek, yaitu PLTU Labuan di Banten telah beroperasi akhir tahun laluSedangkan PLTU Indramayu di Jawa Barat dan PLTU Rembang di Jawa Tengah segera beroperasi akhir tahun ini," jelasnya(wir/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Taspen Buka Tiga Kantor Cabang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler