PT Rekayasa Industri Batalkan Rencana IPO

Rabu, 14 Januari 2009 – 09:25 WIB
JAKARTA – Kondisi pasar modal yang masih bergejolak membuat rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PT Rekayasa Industri (Rekin) kandasSebelumnya, anak perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) ini ditargetkan bisa IPO pada akhir 2008 atau awal 2009.

Direktur Utama PT Pusri, Dadang Heru Kodri mengatakan, IPO Rekin tidak mungkin dilakukan dalam kondisi pasar modal yang masih seperti saat ini

BACA JUGA: Antam Stop Buyback Saham

’’Kondisinya memang tidak memungkinkan,’’ ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN selasa (13/1).

Rekin merupakan anak usaha BUMN yang bergerak dalam bidang usaha rancang bangun, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement, construction/EPC)
Pabrik yang dibangun oleh Rekin meliputi industri gas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral, pengelolaan lingkungan, hingga infrastruktur.

IPO PT Rekayasa Industri rencananya didahului penjualan 5 persen saham pemerintah di perusahaan tersebut ke PT Pusri, yang saat ini menguasai saham sebanyak 90,06 persen

BACA JUGA: APBN 2009 Dirombak Total

Bahkan, dalam persiapan IPO, pertengahan tahun lalu Rekin sudah menyeleksi 10 perusahaan untuk menjadi penjamin emisi (underwriter).   Di antaranya adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Danareksa Sekuritas.
     
Menurut Dadang, manajemen PT Pusri selaku holding PT Rekin juga belum bisa memperkirakan kapan proses IPO kembali dilanjutkan
’’Pokoknya kita akan lihat dulu bagaimana perkembangan pasar,’’timpalnya.
     
Sementara itu, terkait kebutuhan dana Rp 300 miliar yang sedianya diharapkan bisa diraup Rekin melalui IPO, Dadang mengatakan masih tetap dibutuhkan untuk mendukung ekspansi bisnis

BACA JUGA: Aljazair Tawarkan Proyek Infrastruktur

’’Untuk itu akan kami upayakan melalui pinjaman ke perbankanSalah satunya, melalui line credit yang dimiliki oleh holding (PT Pusri, Red),’’ terangnya.

Menurut Dadang, beberapa bank BUMN sudah menyatakan minatSebab, saat ini Rekin sudah menjalin pendekaan langsung ke pihak perbankan’’Namun kalau butuh dukungan dari holding, tentu kami akan bantu,’’ jelasnya.

Dari sisi bisnis, Rekin memang terus berkembang, bahkan saat ini sudah memiliki tujuh anak usaha.  Yakni Rekayasa Industri Malaysia Sdn, Bhd, PT Yasa Industri Nusantara, PT Rekayasa Engineering, PT Rekayasa Konsultan, Comspain SA, PT Mega Eltra, dan PT Puspetindo(owi/bas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Februari Harga Sembako Juga Turun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler