Direktur Utama PT Pusri, Dadang Heru Kodri mengatakan, IPO Rekin tidak mungkin dilakukan dalam kondisi pasar modal yang masih seperti saat ini
BACA JUGA: Antam Stop Buyback Saham
’’Kondisinya memang tidak memungkinkan,’’ ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN selasa (13/1).Rekin merupakan anak usaha BUMN yang bergerak dalam bidang usaha rancang bangun, pengadaan dan konstruksi (engineering, procurement, construction/EPC)
IPO PT Rekayasa Industri rencananya didahului penjualan 5 persen saham pemerintah di perusahaan tersebut ke PT Pusri, yang saat ini menguasai saham sebanyak 90,06 persen
BACA JUGA: APBN 2009 Dirombak Total
Bahkan, dalam persiapan IPO, pertengahan tahun lalu Rekin sudah menyeleksi 10 perusahaan untuk menjadi penjamin emisi (underwriter). Di antaranya adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT Danareksa Sekuritas.Menurut Dadang, manajemen PT Pusri selaku holding PT Rekin juga belum bisa memperkirakan kapan proses IPO kembali dilanjutkan
Sementara itu, terkait kebutuhan dana Rp 300 miliar yang sedianya diharapkan bisa diraup Rekin melalui IPO, Dadang mengatakan masih tetap dibutuhkan untuk mendukung ekspansi bisnis
BACA JUGA: Aljazair Tawarkan Proyek Infrastruktur
’’Untuk itu akan kami upayakan melalui pinjaman ke perbankanSalah satunya, melalui line credit yang dimiliki oleh holding (PT Pusri, Red),’’ terangnya.Menurut Dadang, beberapa bank BUMN sudah menyatakan minatSebab, saat ini Rekin sudah menjalin pendekaan langsung ke pihak perbankan’’Namun kalau butuh dukungan dari holding, tentu kami akan bantu,’’ jelasnya.
Dari sisi bisnis, Rekin memang terus berkembang, bahkan saat ini sudah memiliki tujuh anak usaha. Yakni Rekayasa Industri Malaysia Sdn, Bhd, PT Yasa Industri Nusantara, PT Rekayasa Engineering, PT Rekayasa Konsultan, Comspain SA, PT Mega Eltra, dan PT Puspetindo(owi/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Februari Harga Sembako Juga Turun
Redaktur : Tim Redaksi